Paguron Ancam Akan Lakukan Unjuk Rasa, Imbas dari Penggusuran Padepokan Pencaksilat

Masyarakat Ancam Akan Lakukan Unjuk Rasa Kalau Padepokan Pencaksilat Digusur
(ist: id.pinterest.com) Masyarakat Ancam Akan Lakukan Unjuk Rasa Kalau Padepokan Pencaksilat Digusur
0 Komentar

sumedangekspres – Imbas dari digusurnya padepokan pencaksilat yang ada di area gedung GGM Talaga Manggung membuat para paguron pencaksilat geram.

Mereka mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa dan mereka juga menuntut pengembalian padepokan yang hilang karena tergusur GGM Talaga Manggung.

Artikel ini telah terbit di Radar Cirebon dengan judul Padepokan Pencaksilat Digusur, Paguran di Majalengka Ancam Demo

Baca Juga:Jelang Penayangan Film Dokumenter, Akun Medsos LE SSERAFIM Tutup Fitur KomentarAkui Tidak Punya Bakat, Sakura Le Sserafim Nangis Saat Ngaku Takut dengan Kelanjutan Karirnya Sebagai Idol

Ketua IPSI Kabupaten Majalengka, H Irwan Suryanto, menegaskan bahwa pihaknya tidak meminta padepokan yang hilang digantikan dengan gedung GGM Talaga Manggung, melainkan menuntut agar padepokan yang kini telah menjadi gedung tersebut diganti.

“Kami tidak meminta padepokan yang hilang dan digantikan dengan gedung GGM Talaga Manggung. Kami menuntut penggantian padepokan yang telah berubah menjadi gedung tersebut,” tegas Irwan

Ia menjelaskan bahwa padepokan pencak silat dibangun dengan dana hibah langsung dari IPSI pada era Bupati Majalengka, Hj Tutty Hayati Anwar, sekitar tahun 1990-an.

Pengusaha bola asal Desa Liang Julang, Kecamatan Kadipaten ini merasa prihatin dan kecewa dengan pernyataan Ketua KONI Kabupaten Majalengka, Bakti Anugerah.

Irwan menyebutkan bahwa penggunaan gedung GGM Talaga Manggung untuk latihan tidak gratis, melainkan dikenakan biaya sebesar Rp150 ribu per jam.

“Jika kantor KONI diberikan ruang di GGM Talaga Manggung secara gratis meskipun ruangannya sempit, maka 37 paguron pencak silat se-Kabupaten Majalengka siap untuk berdemo. Namun, saya berusaha untuk menahannya,” tambah Penasihat DPC Partai Gerindra Kabupaten Majalengka ini.

Irwan juga menambahkan bahwa pencak silat merupakan cabang olahraga yang termasuk dalam muatan lokal (mulok) di Provinsi Jawa Barat. Bahkan, atlet pencak silat Kabupaten Majalengka sering mencatatkan prestasi membanggakan bagi Jawa Barat.

“KONI seharusnya memperjuangkan aspirasi IPSI, bukan malah melemahkannya,” tegasnya.

Baca Juga:Sodara Laki-laki Chiquita BABYMONSTER Bikin Dunia Maya Heboh karena Digadang-gadang Mirip Jay EnhypenGak Kehabisan Ide, Kini Agensi SM Entertainment Akan Bangun Hotel KPOP, Seperti Apa Jadinya ya?

Ia juga mempertanyakan keberadaan perlengkapan IPSI di bekas padepokan, seperti matras, yang kini hilang tanpa jejak.

“Kami akan terus berjuang untuk mendapatkan kembali padepokan pencak silat, bahkan jika perlu sampai kepada Bapak Prabowo sebagai Ketua Umum DPP IPSI,” tandasnya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh pelatih pencak silat, Cece Hermawan, yang sangat menyesalkan hilangnya padepokan pencak silat tersebut.

0 Komentar