sumedangekspres – Penyebab PHK Massal di Industri Tekstil Indonesia Menurut Bahlil Lahadalia.
Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di sektor tekstil Indonesia, khususnya di Jawa Barat, menjadi sorotan Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Menurut Bahlil, fenomena PHK massal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan.
Biaya Produksi Tinggi dan Relokasi Pabrik
Baca Juga:Link Nonton Drama China The Double: Sinopsis dan Daftar Pemeran LengkapNonton Sweet Home Season 1 2 & 3 Sub Indo Full HD Selain di Drakorindo
Salah satu penyebab utama banyaknya PHK adalah tingginya biaya produksi yang ditanggung oleh pabrik-pabrik di Jawa Barat.
Tingginya upah pekerja di wilayah tersebut membuat banyak perusahaan memilih untuk merelokasi pabrik mereka ke Jawa Tengah, di mana biaya operasional lebih rendah.
“Sebagian besar pabrik di Jawa Barat pindah ke Jawa Tengah,” ujar Bahlil dalam keterangan persnya baru-baru ini.
Penutupan Permanen Pabrik Tekstil
Selain relokasi, beberapa pabrik tekstil di Jawa Barat juga harus menutup operasinya secara permanen.
Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan mereka untuk bersaing dengan pabrik lain, terutama karena masih menggunakan mesin-mesin tua yang meningkatkan biaya produksi.
Mesin-mesin yang usang ini tidak hanya menurunkan produktivitas, tetapi juga membuat biaya operasional menjadi sangat tinggi, sehingga pabrik tidak mampu bertahan dalam persaingan pasar.
Bahlil menekankan pentingnya pabrik yang melakukan PHK untuk tetap memenuhi hak-hak pekerja mereka.
Baca Juga:Nonton Master of The House Sub Indo Full HD: Sinopsis dan Link StreamingNonton Series Kartu Keluarga Season 1 Gratis di Vision+: Akting Dimas Anggara yang Memukau
Ia juga mengingatkan bahwa keberlanjutan perusahaan sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Jika industri tutup dan PHK terjadi di mana-mana, dampaknya akan terasa hingga ke penerimaan negara. Jika ini terjadi, kita semua yang akan merugi,” tegas Bahlil.
Industri Baru yang Memberikan Harapan
Meski banyak pabrik yang tutup karena tidak mampu bersaing, Bahlil juga menyebutkan bahwa masih ada industri baru yang berhasil berkembang.
Salah satu contohnya adalah industri sepatu yang baru saja meresmikan pabriknya di kawasan industri Batang, Jawa Tengah.
Industri ini telah menciptakan lebih dari 2.000 lapangan kerja baru.
“Jadi jangan hanya melaporkan yang pergi saja, yang datang juga harus diberitakan,” sindir Bahlil kepada media.
Dukungan Pemerintah untuk Industri Tekstil dan Alas Kaki