sumedangekspres – Maarten Paes diperkirakan sudah bisa bergabung dengan Timnas Indonesia pada 5 September 2024 melawan Arab Saudi di kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Ini tentu kabar positif bagi tim asuhan Shin Tae-yong, karena kehadiran Paes akan menambah kekuatan di lini belakang.
Terlebih, tim memang sangat membutuhkan kiper berpostur tinggi untuk mengantisipasi bola-bola atas yang sering dikirimkan oleh lawan.
Haris Pardede, atau lebih dikenal sebagai Bung Harpa, mengungkapkan bahwa ia telah menghubungi Sekjen PSSI, Yunus Nusi, untuk menanyakan situasi terbaru mengenai Maarten Paes. Bung Harpa merasa sedikit terkejut karena sebelumnya Arya Sinulingga yang mengeluarkan pernyataan, namun kali ini Yunus Nusi yang memberikan klarifikasi.
Baca Juga:Link dan cara beli tiket konser WayV di Tennis Indoor Senayan penting diketahui oleh WayZenNiBuruan Cek Katalog Promo JSM Indomaret 2-4 Agustus 2024! Nikmati Berbagai Produk Dengan Diskon Menarik
Gue WhatsApp beliau, intinya bilang ‘mengiyakan’ ini saat gue tanya apakah benar kasus Maarten Paes sudah diagendakan sidang CAS pada 15 Agustus 2024, jawabannya ‘ya betul, kita bersabar saja, ujar Bung Harpa dalam video di kanal YouTube-nya.
Kira-kira intinya sesuai lah dengan apa yang kami lihat dalam 12 jam terakhir di media massa mengenai Maarten Paes, sambungnya. Pihak PSSI juga optimis bisa memenangkan sidang CAS, sehingga Maarten Paes dapat membela Timnas Indonesia bulan depan.
PSSI seharusnya memiliki peluang positif untuk menang di sidang CAS terkait Maarten Paes karena ada kasus serupa yang terbaru, yaitu kasus Nedim Bajrami.
Pemain Timnas Albania, Nedim Bajrami, sebelumnya pernah bermain untuk Swiss U-21 saat berusia 21/22 tahun. Namun, saat kasusnya dibawa ke FIFA, permohonan awalnya ditolak karena alasan yurisprudensi, yaitu preseden kasus serupa yang ditolak FIFA.
Namun, ketika Bajrami mengajukan banding ke sidang CAS, keputusan tersebut akhirnya dikabulkan dan ia memenangkan banding tersebut.
Tapi ada beberapa yang kurang paham atau langsung berkomentar, ‘wah, jangan ungkapkan hoax dulu dong bung’. Ini bukan hoax, melainkan fakta bahwa ada kasus serupa yang menjadi referensi. Ini bisa menjadi benchmark atau parameter untuk kasus Maarten Paes. Itulah mungkin alasan mengapa Bang Yunus Nusi optimis,” jelas Bung Harpa.