sumedangekspres, KOTA – Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 7 Sumedang, Santy Nurmalasari MPd mengungkapkan, telah menerapkan kurikulum merdeka (kurmer) di dua tingkat. Yakni, di kelas 7 dan 8. Sedangkan, untuk kelas 9 masih memakai kurikulum 2013 (kurtilas).
Santy mengatakan, ada beberapa hal baru yang diterapkan dalam kurikulum merdeka. Contohnya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Ada juga kegiatan komunitas belajar untuk para guru.
“Dan untuk para siswa, ada juga kegiatan lain yang dilakukan setiap hari Selasa dan Jumat,” jelas Santy kepada Sumeks, kemarin.
Baca Juga:Anarkis, Simulasi Pengamanan Protes Hasil Pilkada 2024 SumedangTarget Aktivasi IKD di Desa Sukajaya Capai 46 Persen
Untuk kelas 9, kata Santy, masih menerapkan kurikulum 2013. Akan tetapi, mereka juga mengadaptasi kegiatan belajar yang dilakukan adik kelasnya, contohnya pembelajaran P5.
Santy mengatakan, SMPN 7 Sumedang mulai menerapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2023/2024 yang dikhususkan di kelas 7.
“Dan tahun ajaran 2024/2025, dilanjutkan di kelas 8. Jadi saat ini, kelas 7 dan 8 sudah menerapkan kurikulum merdeka,” beber Santy.
Dari sudut pandangnya, pelaksaaan kurikulum merdeka sangat mendukung siswa dalam pembelajaran di sekolah. Sebab, kata dia, kurikulum ini berfokus kepada potensi dan minat para siswa.
“Ketika kita mau mengajar, kita lihat potensi siswanya bagaimana, minatnya ke arah mana. Jadi, guru itu tidak mengajar seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya,” jelas dia.
Pada kurikulum merdeka, tingkat SMP masuk ke fase D. Sehingga, tidak ada lagi anak-anak yang tidak naik kelas. Jadi, jika siswa kelas 7 tidak bisa di CP (capaian pembelajaran, red) tersebut, siswa itu bisa mengejarnya di kelas 9.
“Hal ini lebih adil untuk para siswa. Dan gurunya harus terbiasa dengan kurikulum yang baru ini,” tuturnya.
Baca Juga:Pedagang di Conggeang Jadi Korban Hipnotis: Uang Senilai Rp 2 Juta RaibDony Makan Liwet dengan Warga Desa Cisurat
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang memperkaya pembelajaran bagi para siswa. Karena ada tambahan-tambahan lain, untuk memperkaya pembelaran bagi para siswa.
“Setiap perubahan kurikulum itu, selalu diperbaiki. Tetapi, mungkin ini juga bagaimana gurunya bisa belajar, sehingga bisa mudah memasilitasi siswa ketika belajar,” tutupnya. (red)