Dia juga mengungkapkan bahwa meskipun Dinas Kesehatan pernah menerima pertanyaan tentang fasilitas jarum suntik untuk pengguna narkoba, hal tersebut tidak mempengaruhi tingkat penularan HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya, yang justru menunjukkan penurunan.
“Dalam hal ini, penyediaan alat kontrasepsi tidak dimaksudkan sebagai dukungan atau legalisasi terhadap perilaku seks bebas. Edukasi yang tepat sangat penting agar fasilitas ini tidak disalahartikan,” tambah Uus.
Dia mengakui bahwa meskipun tingkat penularan HIV/AIDS di Kota Tasikmalaya cukup tinggi, termasuk di kalangan keluarga, pemberian alat kontrasepsi kepada anak di bawah umur atau belum menikah akan disertai dengan edukasi yang sesuai.
Baca Juga:Usai Ngopi dan Beli Rokok, Pria Ini Diduga Lompat Dari Jembatan, Penyebabnya Belum DiketahuiPertama Kali Dalam 23 Tahun Seohyun Ngelakuin Ini Bareng SNSD!
“Penggunaan fasilitas alat kontrasepsi harus didasarkan pada indikasi dan kontraindikasi yang tepat,” ungkapnya.