sumedangekspres, JATINANGOR – Musim kemarau memerlukan perhatian khusus dari masyarakat. Walaupun terkadang masih ada hujan yang turun, kondisi tersebut tetap membutuhkan kewaspadaan ekstra, terutama dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, mengingatkan masyarakat agar tidak lengah terhadap ancaman kebakaran pada saat musim kemarau.
“Meski ini disebut musim kemarau basah karena sesekali masih ada hujan, kita harus tetap waspada terhadap potensi kebakaran,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (12/8).
Baca Juga:Tiga Ular Berbisa Bahayakan Warga: Damkar Sumedang Lakukan EvakuasiWarga Keluhkan Jalan Rusak di Kawasan Kota Sumedang
Setiap musim kemarau, wilayah Kabupaten Sumedang dikenal sebagai daerah yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan.
“Masyarakat yang biasa membakar sampah atau daun-daun kering perlu lebih berhati-hati agar tidak menimbulkan kebakaran yang lebih besar,” jelas Atang.
Sumedang, yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari ladang perkebunan dan hutan, memiliki risiko tinggi terjadinya kebakaran jika terdapat percikan api. Atang mengingatkan,
“Jika terpaksa harus membakar, pastikan apinya diawasi sampai benar-benar padam dan disiram sampai tidak ada sisa bara yang berbahaya. Namun, sebaiknya saat ini hindari pembakaran apapun.”
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kabupaten Sumedang telah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi musim kemarau basah.
“Kami telah menjalin koordinasi dengan BMKG, relawan, dan pemerintah desa untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dalam mengantisipasi bencana,” ungkap Atang.
Selain itu, BPBD Kabupaten Sumedang juga siap siaga dalam penanganan cepat jika terjadi kebakaran atau bencana lainnya.
Baca Juga:Perses Tulang Punggung PSSI SumedangGaluh Pakuan Bersiap Jadi Desa Definitif
“Apabila terjadi kebakaran akibat percikan api di tengah musim kemarau ini, masyarakat dapat segera melaporkan ke pihak desa atau menghubungi nomor darurat 112,” tambahnya.
Atang menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi musim kemarau basah ini.
“Kita harus bekerja sama dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari kebakaran, terutama di daerah-daerah yang rawan,” pungkasnya. Dengan adanya kewaspadaan dan tindakan preventif, diharapkan musim kemarau ini dapat dilalui tanpa adanya bencana yang merugikan. (kos)