Beberapa Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Seseorang Mengalami Mimisan

Faktor penyebab mimisan
Faktor penyebab mimisan.
0 Komentar

sumedangekspres – Mimisan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai epistaksis, adalah kondisi umum yang bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Meskipun mimisan umumnya tidak berbahaya, penting untuk memahami penyebabnya untuk mengidentifikasi faktor risiko dan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Mimisan sering kali disebabkan oleh dua faktor utama: kekeringan udara dan kebiasaan buruk mengorek hidung. Kedua kondisi ini dapat merusak pembuluh darah halus di dalam hidung, yang pada akhirnya menyebabkan pendarahan.

Selain faktor utama penyebab mimisan, terdapat beberapa faktor tambahan yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami mimisan, antara lain:

Baca Juga:5 Jenis Utama Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan EPenyebab dan Faktor Risiko Vetigo Berdasarkan Jenisnya

– Benturan atau cedera pada hidung- Kebiasaan membuang ingus dengan terlalu keras- Alergi- Infeksi yang menyebabkan hidung tersumbat- Penggunaan berlebihan obat pelega hidung semprot- Sinusitis kronis- Kelainan bentuk hidung akibat cedera atau faktor keturunan

Pada anak-anak, mimisan biasanya dipicu oleh tiga faktor utama:

– Udara kering- Alergi- Pilek

Mimisan dapat disebabkan oleh pendarahan dari dua area utama di hidung: bagian depan (epistaksis anterior) atau bagian belakang (epistaksis posterior). Mimisan yang berasal dari pembuluh darah di bagian belakang hidung sering kali terkait dengan kondisi yang lebih serius, seperti:

– Kanker nasofaring- Tumor hidung yang tumbuh di rongga hidung- Penyakit aterosklerosis- Hipertensi atau tekanan darah tinggi- Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand- Benda asing yang masuk ke hidung- Kecelakaan, seperti benturan keras atau cedera yang menyebabkan patah hidung- Paparan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada hidung- Dampak dari operasi hidung- Penggunaan suplemen yang dapat mengencerkan darah, seperti omega-3, minyak ikan, atau ginkgo biloba.(*)

0 Komentar