3. Defisiensi Nutrisi
Kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, asam folat, zinc, dan vitamin B2 juga dapat menyebabkan sariawan. Memenuhi asupan vitamin harian dapat membantu mencegah kondisi ini.
4. Infeksi
Infeksi oleh virus, bakteri, atau jamur bisa menyebabkan sariawan di mulut. Beberapa virus yang sering terkait dengan sariawan adalah herpes simplex dan varicella-zoster. Penyakit menular seksual seperti gonore dan sifilis juga dapat menyebabkan sariawan di mulut.
5. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat yang digunakan dalam jangka panjang, seperti kemoterapi, obat anti-epilepsi, antibiotik, dan kortikosteroid, dapat menimbulkan sariawan di bibir.
6. Penyakit Autoimun
Baca Juga:Beberapa Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Seseorang Mengalami Mimisan5 Jenis Utama Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E
Dalam kasus yang lebih serius, sariawan di bibir dapat disebabkan oleh penyakit autoimun seperti lichen planus, yang menimbulkan ruam gatal di bagian dalam mulut, atau leukoplakia, yang menyerang selaput lendir mulut.
7. Kanker Mulut
Sariawan di bibir yang tidak kunjung sembuh selama beberapa minggu perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda kanker mulut. Gejala yang perlu diperhatikan termasuk bercak sariawan yang keputihan atau kemerahan, disertai nyeri, kesulitan menelan, dan mati rasa di bibir.(*)