Setelah waxing, bersihkan sisa lilin dengan kain bersih dan hindari mandi hingga kulit terasa nyaman dan tidak perih. Kenakan pakaian longgar berbahan katun untuk menyerap keringat dan gunakan pelembap bebas minyak untuk mencegah penyumbatan pori-pori.
Kondisi yang Membuat Waxing Sebaiknya Dihindari
Selain memahami cara melakukan waxing yang aman, penting juga untuk mengetahui kondisi kulit yang membuat waxing tidak disarankan. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan waxing:
– Iritasi Kulit: Jika kulit Anda sedang mengalami iritasi, waxing dapat memperburuk kondisi tersebut.- Luka Terbuka: Hindari waxing pada area kulit yang memiliki luka terbuka, seperti luka bakar atau koreng.- Sunburn: Jika kulit Anda terbakar akibat sinar matahari, sebaiknya tunggu hingga kulit pulih sepenuhnya sebelum melakukan waxing.- Penyakit Kulit Kronis* Penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis dapat membuat kulit lebih sensitif dan berisiko terhadap waxing.- Kelainan Autoimun: Jika Anda memiliki kondisi autoimun pada kulit, seperti lupus, waxing mungkin tidak dianjurkan.
Baca Juga:Berbagai Efek Samping dan Perwatan Pasca Suntik BotoxCara Kerja dan Manfaat Suntik Botox untuk Kecantikan dan Kesehatan
Selain itu, ibu hamil perlu berhati-hati dengan metode waxing, terutama jika baru pertama kali mencobanya, karena perubahan kondisi kulit selama kehamilan dapat mempengaruhi hasil dan kenyamanan.
Meski waxing dapat memberikan kulit yang lebih mulus, penting untuk memastikan bahwa lilin yang digunakan tidak terlalu panas dan bahwa teknik yang digunakan benar. Penggunaan lilin yang terlalu panas atau teknik yang tidak tepat dapat menyebabkan luka bakar.(*)