Museum Prabu Geusan Ulun Simpan Benda Pusaka Kerajaan Sumedang Larang

SEJARAH: Gedung Pusaka Museum Prabu Geusan Ulun tempat menyimpan Mahkota Binokasih.
SEJARAH: Gedung Pusaka Museum Prabu Geusan Ulun tempat menyimpan Mahkota Binokasih.
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Museum Prabu Geusan Ulun menjadi salah satu tempat bersejarah di Kota Sumedang yang menyimpan berbagai benda pusaka peninggalan Kerajaan Sumedang Larang. Di dalam museum, tersimpan dengan rapi sejumlah artefak berharga, termasuk gamelan, senjata, mahkota, rumah bupati, dan kereta kencana.

Abdul Sukur, pemandu museum, menjelaskan bahwa terdapat lima gedung utama yang menyimpan benda-benda pusaka tersebut.

“Ada lima gedung di museum ini, yaitu Gedung Gamelan, Gedung Bumi Kaler, Gedung Gendeng, Gedung Pusaka, dan Gedung Kereta Kencana,” ujar Abdul kepada Sumeks, Kamis (15/8).

Baca Juga:PKH Ringankan Beban Masyarakat Miskin di Kabupaten SumedangLomba Kampung Berseri Desa Cileles Warnai HUT RI Ke-79

Yang pertama ada Gedung Gamelan, Gedung ini berisi peralatan gamelan yang telah ada sejak zaman dahulu. Beberapa instrumen masih digunakan hingga kini, terutama pada akhir pekan.

Kedua Gedung Bumi Kaler, gedung ini adalah bekas kediaman Bupati Sumedang pada masa lalu. Abdul menjelaskan bahwa gedung ini awalnya terletak di Sumedang Utara, dan karena posisinya menghadap ke utara (kaler), maka gedung ini dikenal sebagai Bumi Kaler.

Ketiga, Gedung Gendeng, gedung ini menyimpan berbagai senjata perang yang pernah digunakan oleh para pejuang Kerajaan Sumedang Larang, seperti keris, pedang, golok, dan lainnya. Selanjutnya, Gedung Pusaka, tempat tersebut untuk menyimpan mahkota dan berbagai senjata lainnya seperti keris dan tombak.

Abdul menyebutkan bahwa mahkota tersebut merupakan simbol penting dalam sejarah Kota Sumedang.

“Pada zaman Kerajaan Sumedang yang terletak di Kutamaya, Patih kerajaan Padjajaran Mbah Jaya Perkasa menerima mahkota untuk dibawa ke Sumedang Larang. Kemudian, Raden Angkawijaya diangkat menjadi raja dan dilantik dengan nama Prabu Geusan Ulun,” jelasnya.

Peristiwa penobatan tersebut terjadi pada 22 April, yang kemudian ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Sumedang. Dan Gedung terakhir adalah Gedung Kereta Kencana, tempat ini berisi beberapa duplikat kereta kencana yang dulu sering digunakan oleh Kerajaan Sumedang Larang.

Uniknya, kereta kencana dikeluarkan setahun sekali untuk diarak mengelilingi Alun-Alun Kabupaten Sumedang pada Hari Jadi Kota Sumedang. Museum Prabu Geusan Ulun tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah Kota Sumedang. (cr1)

0 Komentar