Selain Fungsi Utamanya, plasenta atau Ari-ari Bayi Juga Memiliki Beberapa Peran Penting

Ilustrasi Ari-ari bayi
Ilustrasi Ari-ari bayi
0 Komentar

2. Membuang Zat Sisa dari Darah Janin: Selama kehamilan, plasenta membantu janin dengan membuang produk sisa metabolisme yang dihasilkan oleh tubuhnya, seperti urine dan karbon dioksida. Zat-zat sisa ini kemudian dialirkan kembali ke tubuh ibu melalui aliran darahnya dan dikeluarkan dari tubuh ibu melalui urine dan kotoran.

3. Memproduksi Hormon Kehamilan: Plasenta memproduksi berbagai hormon yang penting untuk menjaga kehamilan yang sehat. Ini termasuk human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan progesteron, yang mendukung perkembangan janin serta mempersiapkan tubuh ibu untuk menyusui. Selain itu, plasenta juga menghasilkan hormon laktogen yang mendukung pertumbuhan janin dan mempersiapkan kelenjar payudara ibu untuk produksi ASI.

4. Menyalurkan Antibodi dari Ibu ke Janin: Plasenta memainkan peran penting dalam mentransfer antibodi dari ibu ke janin. Antibodi ini membantu mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh janin, melindunginya dari infeksi selama beberapa bulan pertama setelah kelahiran. Ini memberikan perlindungan tambahan yang penting sebelum sistem kekebalan bayi sepenuhnya berkembang.

Baca Juga:Ciri-Ciri Anak Stunting yang Perlu DiperhatikanTips Mendapatkan dan Berbagai Fungsi Protein Saat Olahraga

5. Melindungi Janin dari Infeksi Bakteri: Selain menyalurkan antibodi, plasenta juga bertindak sebagai penghalang fisik yang melindungi janin dari infeksi bakteri. Plasenta mencegah bakteri dari tubuh ibu memasuki sirkulasi janin, memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap infeksi.

Secara keseluruhan, ari-ari bayi berfungsi sebagai organ vital yang mendukung perkembangan janin dan menjaga kesehatan ibu selama kehamilan.

Gangguan pada ari-ari bayi bisa mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin. Berikut adalah beberapa jenis gangguan pada ari-ari bayi yang perlu diwaspadai:

1.Insufisiensi Plasenta: Kondisi ini terjadi ketika ari-ari tidak berkembang dengan optimal. Akibatnya, plasenta tidak dapat menyalurkan oksigen dan nutrisi yang cukup ke janin. Ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat atau masalah kesehatan lainnya.

2. Plasenta Previa: Ini adalah kondisi di mana sebagian atau seluruh bagian ari-ari menutup leher rahim (serviks). Plasenta previa dapat menghalangi jalan lahir dan menyebabkan komplikasi saat persalinan, seperti pendarahan hebat.

3. Plasenta Akreta: Pada kondisi ini, jaringan dan pembuluh darah ari-ari tumbuh terlalu dalam di dinding rahim, yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pendarahan hebat setelah melahirkan. Ini memerlukan perhatian medis khusus untuk mengelola risiko.

0 Komentar