sumedangekspres – Potensi Tembakau di Kabupaten Sumedang dan Rencana Pengembangan Laboratorium Penelitian.
Kabupaten Sumedang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau terbesar di Jawa Barat, dengan dua jenis tembakau unggulan yang telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis (IG), yaitu tembakau mole dan parugpug atau hitam. Dengan potensi yang besar ini, Kabupaten Sumedang dianggap layak untuk memiliki laboratorium penelitian khusus tembakau, yang diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi pengembangan industri tembakau lokal.
Hj. Mulyani Toyibah, Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sumedang, mengungkapkan bahwa kehadiran laboratorium tersebut sangat diperlukan untuk mendukung penelitian dan pengembangan tembakau. “Kabupaten Sumedang adalah salah satu penghasil tembakau terbesar di Jawa Barat, sehingga sudah seharusnya kita memiliki laboratorium khusus untuk penelitian tembakau,” ujar Mulyani dalam pernyataannya kepada media di Sumedang, Kamis (15/8/2024).
Baca Juga:Amanat Pj Bupati Sumedang pada Upacara HUT RI ke-79180 Narapidana Lapas Sumedang Terima Remisi Kemerdekaan, Dua di Antaranya Langsung Bebas
Kabupaten Sumedang memiliki pasar tembakau yang berlokasi di Kecamatan Tanjungsari, yang hingga saat ini masih menjadi satu-satunya pasar tembakau di Jawa Barat. Mulyani menjelaskan bahwa pasar ini memainkan peran penting dalam perdagangan tembakau di wilayah tersebut, dan ia berharap pasar Tanjungsari dapat terus berkembang dengan dukungan semua pihak, terutama para pelaku industri tembakau. “Pasar tembakau Tanjungsari tidak memiliki pesaing di Jawa Barat, dan kami berharap keberadaannya terus didukung dan dikembangkan oleh berbagai pihak terkait,” jelasnya.
Sebagai bagian dari visi Kabupaten Sumedang sebagai “City of Knowledge,” Mulyani menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mendukung pengembangan sektor tembakau. Ia berharap bahwa dengan adanya laboratorium penelitian, pengembangan tembakau di Sumedang dapat lebih terarah dan menghasilkan produk yang lebih beragam, tidak hanya terbatas pada produksi rokok. “Kami berharap penelitian tembakau ini dapat membuka peluang untuk pengembangan produk turunan tembakau yang lebih luas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani tembakau,” kata Mulyani.
Rencana untuk mendirikan laboratorium penelitian tembakau ini tidak hanya didasari oleh potensi ekonomi yang dimiliki oleh tembakau, tetapi juga oleh kontribusinya terhadap pendapatan daerah melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Mulyani menjelaskan bahwa tembakau telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumedang, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. “Tembakau memiliki peran penting dalam ekonomi daerah, terutama melalui DBHCHT yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat Sumedang,” ungkapnya.