sumedangekspres – Pada hari Senin, 19 Agustus 2024, terlihat beberapa kendaraan roda dua kembali diparkir di trotoar pedestrian Cihideung.
Kondisi ini mengundang keluhan dari para pengunjung karena area pejalan kaki, terutama di depan pertokoan, digunakan sebagai tempat parkir sepeda motor.
“Ini sangat mengganggu. Meskipun telah disediakan ruang parkir, mengapa masih ada kendaraan yang diletakkan di area pejalan kaki?” ungkap salah seorang pengunjung, Ratna Nurkomala (32).
Baca Juga:Altaf Vicko Angkat Bicara Perihal Gugatan Cerai dan KDRT yang Dilayangkan Oleh Shahnaz AnindyaKasus KDRT Dikalangan Selebriti Bertambah Lagi, Kali Ini Altaf Vicko Lakukan KDRT Kepada Shahnaz Anindya
Keluhan ini tidak hanya datang dari pengunjung, tetapi juga dari warga setempat. Sekretaris Forum Peduli Cihideung (FPC), Dadan Ramdhani, mengungkapkan bahwa sejak pagi hingga siang hari, pihaknya terus menerima keluhan dari warga dan pengunjung mengenai penataan dan parkir di trotoar, serta pertanyaan mengenai kapan pemerintah akan melakukan penataan.
“Dari lapangan, kami terus menerima keluhan mengenai penataan, parkir di trotoar, dan pertanyaan kapan pemerintah akan mengatasi masalah ini,” ujarnya.
Dadan memahami bahwa perencanaan penataan yang komprehensif oleh Pemerintah Kota memerlukan waktu dan proses.
Namun, ia berharap agar trotoar, yang seharusnya menjadi ruang bagi pejalan kaki, dapat dijaga dan tidak digunakan untuk parkir sembarangan.
“Personel Linmas kami mengalami kesulitan. Di lapangan, tidak ada tindakan tegas dari petugas. Dari ujung HZ Mustofa hingga Pasar Wetan, parkir di depan toko selalu terjadi,” keluhnya.
Dadan, yang akrab disapa Ebit, meminta Pemerintah Kota untuk tidak membiarkan pelanggaran ini berlanjut. Agar tidak menjadi kebiasaan, praktik pelanggaran aturan di lokasi tersebut harus segera dihentikan.
“Kami juga telah mengimbau kepada pemilik toko agar karyawannya tidak parkir di depan toko. Namun, kenyataannya, baik karyawan maupun pengunjung tetap memarkirkan kendaraan di trotoar,” tambahnya.
Baca Juga:Bertemu AHY, Dukungan kepada Dony Ahmad Munir-Fajar Aldila MenguatFakta atau Hoax, Apakah Gempa Megathrust Bisa Membelah Pulau Jawa? Simak Penjelasan Berikut Sampai Akhir!
Selain itu, ia juga menyoroti keberadaan gerobak atau pedagang yang tidak terdaftar tetapi tetap memasuki area pedestrian ketika petugas tidak ada.
“Masalah ini harus ditangani dengan serius. Kami sudah lelah dengan kondisi seperti ini, apalagi tanpa adanya keseriusan dan ketegasan dari pemerintah,” tegasnya.
Artikel ini telah terbit di Radar Tasik dengan judul Bikin Pengunjung Kesal! Trotoar Cihideung Jadi Tempat Parkir Sembarangan Lagi