Video-video tersebut menampilkan berbagai gambar ikonik dari masa lalu, seperti Soeharto, Petrus (Penembak Misterius), dan penculikan aktivis, yang semuanya dirancang untuk mengingatkan masyarakat bahwa sejarah bisa berulang jika tidak ada tindakan nyata dari rakyat. Roy Suryo menekankan bahwa pesan dari gerakan ini adalah untuk membangkitkan kembali semangat rakyat Indonesia yang belakangan ini tampak meredup, agar mereka berani bersuara dan mengambil tindakan.
Gerakan “Peringatan Darurat” ini mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, dosen, profesor, dan guru besar dari berbagai universitas. Beberapa kampus ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi pusat gerakan ini, sementara masyarakat Yogyakarta ikut terlibat melalui gerakan “Jogja Memanggil”. Selain itu, berbagai organisasi massa dan partai politik yang berpihak pada rakyat juga turut serta dalam aksi-aksi yang akan digelar di berbagai kota, termasuk di Gedung DPR-MPR dan Gedung KPU.
Roy Suryo menegaskan bahwa meskipun gerakan ini menggunakan pendekatan “Analog Horror”, pesan yang disampaikan bukanlah tentang horor itu sendiri, melainkan tentang kesadaran bahwa tindakan culas yang dilakukan oleh sebagian pihak dalam upaya membangkang putusan Mahkamah Konstitusi adalah horor dan teror yang sesungguhnya bagi masyarakat.
Baca Juga:Pasangan Baru El Rumi dan Syifa Hadju Serukan Gerakan Peringatan Darurat Indonesia di Media SosialPolri Siap Amankan Demo Peringatan Darurat Indonesia dengan Pendekatan Humanis
Roy juga menyampaikan bahwa meskipun ada pihak-pihak yang mungkin merasa senang di atas penderitaan rakyat, mereka tidak boleh lupa bahwa keadilan yang lebih tinggi pasti akan datang. “Di atas langit masih ada langit,” katanya, mengingatkan bahwa Tuhan tidak pernah tidur.
Gerakan ini menunjukkan bahwa rakyat Indonesia masih memiliki kekuatan untuk melawan ketidakadilan dan memperjuangkan demokrasi yang sejati. Isu ini tidak hanya menjadi peringatan bagi para pemimpin di Indonesia, tetapi juga menjadi cermin bagi dunia internasional bahwa demokrasi adalah sesuatu yang harus terus diperjuangkan, dan tidak boleh dianggap remeh.
Demikian pembahasan mengenai Isu Demokrasi Indonesia Mendunia: Fenomena ‘Peringatan Darurat indonesia’ Menjadi Sorotan Global.***