Alih-alih merasa takut, Andovi justru menyikapi ancaman yang diterimanya dengan nada satir. Ia menyindir kinerja DPR yang biasanya lambat dalam mengesahkan undang-undang, namun kali ini bekerja sangat cepat dalam merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait UU Pilkada. Menurutnya, kecepatan DPR dalam merespons putusan MK ini patut diapresiasi, meskipun sindirannya jelas menunjukkan ketidakpuasan terhadap prioritas DPR.
“Biasanya kan Senin nggak ada jadwal rapat. Ada tuh UU Perampasan Aset, ada UU apa lagi yang bisa mereka meeting-in ya? RUU Masyarakat Adat aja 15 tahun nggak kelar. Eh, MK buat keputusan 21 Agustus, langsung deh 22 Agustus (DPR) meeting,” kata Andovi dengan nada sarkasme.
Sindiran Andovi tidak berhenti sampai di situ. Ia juga mengomentari bahwa keputusan MK dianggap lebih penting dibandingkan dengan RUU yang sudah lama tertunda seperti RUU Masyarakat Adat. Bintang Emon, yang berada di sampingnya, menimpali bahwa hal tersebut menunjukkan prioritas yang berbeda.
Baca Juga:Orasi Abdel Achrian di Demo Peringatan Darurat Indonseia: Ajakan Melawan DPREl Rumi, Duta Sheila On 7 dan Denny Sumargo Serukan Peringatan Darurat Indonesia
“Karena memang derajatnya lebih penting dari RUU Masyarakat Adat,” ujar Bintang Emon, menambahkan sindiran kepada DPR.
Andovi kembali mengungkapkan rasa bangganya dengan kinerja DPR yang sangat cepat dalam merespons putusan MK. “Cepat banget ya meetingnya! Top, DPR saya bangga banget sama kalian. Kerja lebih keras lagi ya. Senin nanti meeting RUU Perampasan Aset dan RUU Masyarakat Adat. Hebat sekali, keren banget kalian,” ucap Andovi dengan nada penuh ironi.
Tidak lama setelah itu, unggahan Andovi di media sosial X menjadi viral dan ditonton lebih dari 2 juta kali. Komentar dan dukungan dari warganet mengalir deras, banyak yang menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada Andovi dan rekan-rekannya atas keberanian mereka menyuarakan pendapat.
Aksi demo “Peringatan Darurat” ini sendiri mendapatkan perhatian besar dari berbagai kalangan, terutama karena keterlibatan para komika yang memiliki basis penggemar yang luas. Keberanian mereka dalam menyuarakan kritik terhadap kebijakan pemerintah, meskipun dihadapkan pada ancaman, menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Ancaman yang diterima oleh Andovi dan Pandji menunjukkan bahwa tindakan mereka dianggap sebagai ancaman oleh pihak tertentu. Namun, respons mereka yang penuh sindiran dan tetap tenang menunjukkan bahwa ancaman tersebut tidak membuat mereka gentar. Sebaliknya, mereka menggunakan humor dan satire untuk menyampaikan kritik mereka dengan cara yang cerdas dan menyentuh.