sumedangekspres – Orasi Bintang Emon dalam Aksi Peringatan Darurat Indonesia: Jangan Ya Dek Ya!
Bintang Emon, seorang komika terkenal dari Betawi, kembali menyuarakan kegelisahannya terhadap kondisi demokrasi di Indonesia. Kali ini, melalui media sosial dan aksi turun ke jalan, Bintang Emon menunjukkan kepeduliannya terhadap perubahan yang terjadi dalam sistem politik negeri ini.
Di akun media sosialnya, Bintang Emon mengunggah gambar garuda berwarna biru tua dengan tulisan “Peringatan Darurat.” Unggahan tersebut dengan cepat menarik perhatian warganet. Dalam keterangan unggahannya, Bintang menuliskan, “Dikencingin di muka, tapi nggak bisa ngapa-ngapain.” Kalimat ini mencerminkan kekecewaan dan frustrasi yang dirasakan oleh banyak rakyat Indonesia terhadap situasi politik yang mereka anggap semakin tidak adil dan tidak berpihak pada rakyat.
Baca Juga:Orasi Komika Saat Demo Peringatan Darurat Indonesia: Serukan Penolakan RUU PilkadaOrasi Reza Rahadian Saat Demo Peringatan Darurat Indonesia: Ini Bukan Negara Milik Keluarga
Puncak dari ekspresi kekecewaannya terjadi pada Kamis, 22 Agustus 2024, ketika Bintang Emon ikut serta dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI. Di tengah kerumunan massa yang memprotes revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada), Bintang tampil dengan penuh semangat, menyampaikan orasi yang tajam dan menyentuh hati banyak orang.
Dalam orasinya, Bintang Emon tidak segan-segan menyindir pemerintah yang ia nilai semakin terang-terangan meremehkan kecerdasan rakyatnya. “Kita berkumpul dan datang perseorangan, tidak membela partai apapun, kita dikumpulkan oleh kemarahan setelah dianggap tolol,” ujar Bintang dari atas mobil komando, suara lantangnya menggaung di tengah massa yang mendengarkannya dengan seksama.
Ia menambahkan bahwa rakyat Indonesia seakan-akan dipaksa untuk menelan segala kebijakan yang tidak berpihak kepada mereka. “Kita dipaksa menelan dan dianggap tolol, kita harus lawan!” seru Bintang, yang disambut dengan sorakan setuju dari para demonstran.
Salah satu sindiran paling tajam yang disampaikan oleh Bintang Emon adalah terhadap Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, yang diberitakan akan mencalonkan diri dalam Pilkada 2024 meski belum mencapai usia minimal yang ditetapkan sebelumnya. “Kalau belum umur 30 tahun, jangan nyalon dulu ya dek ya,” ucap Bintang, dengan nada yang mencerminkan ketidaksetujuan terhadap langkah politik tersebut.
Aksi unjuk rasa ini terjadi setelah anggota DPR RI dengan terang-terangan menampilkan manuver politiknya usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah aturan ambang batas pencalonan kepala daerah. Putusan MK tersebut, yang seharusnya menjadi pedoman dalam pelaksanaan Pilkada, justru dianulir oleh DPR, yang kemudian memicu kemarahan banyak rakyat Indonesia.