Orasi Komika Saat Demo Peringatan Darurat Indonesia: Serukan Penolakan RUU Pilkada

Orasi Komika Saat Demo Peringatan Darurat Indonesia: Serukan Penolakan RUU Pilkada
Orasi Komika Saat Demo Peringatan Darurat Indonesia: Serukan Penolakan RUU Pilkada (ist)
0 Komentar

Sebelum memulai orasi, beberapa artis ini tampak berswafoto dengan massa yang hadir. Momen ini tidak hanya menunjukkan kebersamaan mereka dengan rakyat, tetapi juga menggambarkan dukungan yang solid dari berbagai lapisan masyarakat. Tepuk tangan meriah dari elemen buruh dan mahasiswa menyambut kehadiran mereka, menunjukkan bahwa aksi ini bukan hanya milik satu kelompok, tetapi merupakan gerakan yang melibatkan banyak pihak.

Latar Belakang Demonstrasi

Demonstrasi ini dipicu oleh keputusan DPR yang dianggap mengabaikan putusan MK terkait syarat pencalonan Pilkada 2024. Pada Selasa, 20 Agustus 2024, MK mengeluarkan putusan yang membolehkan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD untuk tetap mencalonkan kepala daerah. Namun, keputusan ini ditentang oleh DPR yang justru berencana untuk mengubah UU Pilkada, sehingga bertentangan dengan putusan MK.

Badan Legislasi DPR RI merancang revisi UU Pilkada dengan dua poin utama yang kontroversial. Pertama, mereka mengembalikan syarat ambang batas pencalonan kepala daerah sebesar 20 persen kursi DPRD atau 25 persen suara sah pada pemilu sebelumnya, sebuah syarat yang sudah dibatalkan oleh MK karena dianggap tidak sesuai dengan UUD 1945. Kedua, mereka menetapkan batas usia minimal calon kepala daerah dihitung sejak pelantikan, meskipun MK telah menegaskan bahwa usia minimal harus dihitung saat penetapan pasangan calon oleh KPU.

Baca Juga:Orasi Reza Rahadian Saat Demo Peringatan Darurat Indonesia: Ini Bukan Negara Milik Keluarga10 Deretan Selebriti Turun ke Jalan, Aksi Peringatan Darurat Indonesia di DPR RI

Keputusan ini dianggap sebagai bentuk pembangkangan terhadap MK, yang mana putusannya bersifat final dan mengikat. Kekecewaan terhadap langkah DPR inilah yang menjadi alasan utama di balik demonstrasi besar-besaran yang terjadi pada hari itu.

Pengamanan Ketat

Menanggapi aksi demonstrasi ini, pihak kepolisian menyiapkan pengamanan ketat. Ribuan personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi Jakarta dikerahkan untuk menjaga keamanan di sekitar Gedung DPR dan Patung Kuda. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa ada lebih dari 2.000 personel yang ditempatkan di DPR untuk memastikan demonstrasi berjalan dengan aman.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, juga turut mengingatkan para demonstran untuk melakukan aksi dengan damai. Ia meminta agar orasi disampaikan dengan santun tanpa memprovokasi massa. Imbauan ini penting untuk mencegah terjadinya kerusuhan atau tindakan anarkis yang bisa merusak fasilitas umum dan mengganggu ketertiban umum.

0 Komentar