sumedangekspres – Orasi Reza Rahadian Saat Demo Peringatan Darurat Indonesia: Ini Bukan Negara Milik Keluarga.
Reza Rahadian, aktor ternama yang jarang terlibat dalam isu politik, membuat kejutan besar dengan kehadirannya dalam aksi demonstrasi menolak Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR pada Kamis, 22 Agustus 2024. Aksi ini merupakan respons keras terhadap keputusan DPR yang dianggap mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemilihan kepala daerah.
Dalam orasi perdananya di dunia politik, Reza dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia bukanlah milik segelintir keluarga tertentu. “Ini bukan negara milik keluarga tertentu,” ucap Reza dengan penuh emosi. Pernyataan ini menggambarkan keprihatinannya terhadap situasi politik yang berkembang di tanah air. Ia menambahkan, “Saya miris melihat ini semua,” menekankan rasa tidak puasnya terhadap kondisi politik saat ini.
Baca Juga:10 Deretan Selebriti Turun ke Jalan, Aksi Peringatan Darurat Indonesia di DPR RI23 Topik Viral Mengenai Peringatan Darurat Indonesia Penuhi Trending X
Keputusan DPR untuk menunda Rapat Paripurna pengesahan revisi UU Pilkada juga menjadi sorotan Reza. Ia berharap bahwa tindakan tersebut adalah langkah untuk mempertimbangkan ulang keputusan yang dinilai tidak sesuai dengan putusan MK. “Mudah-mudahan ini yang dilakukan, tidak ada keputusan itu bisa lahir di hari itu,” lanjutnya. Reza tampaknya menginginkan agar DPR tidak terburu-buru dalam membuat keputusan yang dapat merugikan demokrasi di Indonesia.
Reza juga berpesan kepada para demonstran untuk menjaga ketertiban selama aksi berlangsung. Baginya, demonstrasi ini adalah kesempatan bagi rakyat untuk menunjukkan bahwa mereka dapat menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib dan bermartabat. “Ini adalah momen kita untuk menunjukkan bahwa kita bisa menyampaikan aspirasi dengan cara yang tertib dan terhormat,” ujar Reza. Ia ingin memastikan bahwa aksi ini tidak berubah menjadi kerusuhan, melainkan menjadi contoh bagi gerakan rakyat yang dewasa dan penuh kesadaran.
Sosok Reza yang dikenal luas melalui perannya sebagai BJ Habibie dalam film biografi mantan Presiden Indonesia itu, kini hadir di tengah massa sebagai rakyat biasa. “Kehadiran saya di sini sebagai rakyat biasa,” tegasnya. Ia menekankan bahwa dirinya tidak mewakili partai politik atau kelompok tertentu, melainkan suara masyarakat yang merasa gelisah dan tidak puas dengan keadaan politik saat ini.