Namun, situasi politik berubah drastis setelah MK mengeluarkan putusan yang mengubah syarat dukungan partai politik dalam Pilkada. Putusan ini memungkinkan PDIP, yang sebelumnya tidak dapat mencalonkan gubernur DKI Jakarta sendiri, kini memiliki kesempatan untuk mengusung calonnya sendiri.
Dalam pidatonya saat deklarasi calon kepala daerah dari PDIP pekan lalu, Megawati sempat menyinggung nama Anies. Ia mengisahkan bahwa sebelum acara pengumuman bakal calon kepala daerah gelombang kedua dilangsungkan di kantor DPP PDIP, ada sekelompok orang yang menyambangi kantor tersebut dengan membawa spanduk mendesak PDIP untuk mendukung Anies di Pilkada Jakarta. Kelompok tersebut menyebut diri mereka sebagai “Satgas Hitam.”
Megawati, dalam pidatonya, mengajukan pertanyaan retoris, “Kalau mau bersama PDIP, apakah Anies mau nurut?” ungkapnya di kantor DPP PDIP, Kamis, 22 Agustus 2024.
Baca Juga:Tips Bernyanyi dengan Pitch yang Akurat: Menghindari Nada FalsCara Meningkatkan Daya Tarik Vokal: Teknik Vibrato yang Sempurna
Pada Sabtu sebelumnya, Anies juga sempat mengunjungi kantor DPD PDIP Jakarta. Namun, ia tidak secara eksplisit menyatakan apakah pertemuan tersebut terkait dengan Pilkada 2024. “Belum tahu nanti kita bahas apa saja,” ujar Anies saat itu.
Menanggapi pernyataan Megawati, Anies mengatakan bahwa ucapan Ketua Umum PDIP tersebut merujuk pada amanat konstitusi dan cita-cita bernegara yang harus diwujudkan bersama. “Kita semua menyadari bahwa beliau merujuk pada amanat konstitusi, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, yang beragam tapi bersama, dan itulah yang kemudian kita jadikan rujukan bersama,” ungkap Anies di kantor DPD Jakarta Timur, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Dalam waktu dekat ini, PDIP akan mengumumkan calon gubernur dan wakil gubernur untuk gelombang ketiga. Pertanyaannya kini adalah, apakah PDIP akan memutuskan untuk mencalonkan Anies Baswedan?
Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, menyatakan bahwa PDIP sangat mungkin mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, Anies dan PDIP yang selama ini dianggap sering berseberangan, sebenarnya memiliki potensi untuk bekerja sama dengan baik dalam Pilkada Jakarta mendatang. “PDIP dan Anies sebenarnya cocok. Tinggal bagaimana skenario politiknya nanti, apakah Anies akan menjadi bagian dari PDIP atau tetap di luar tetapi dengan warna politik yang sesuai dengan PDIP. Selain itu, soal siapa yang akan menjadi wakil Anies juga menjadi pertimbangan,” kata Adi ketika dihubungi pada Ahad, 25 Agustus 2024.