*Kegiatan PkM Dosen S1 Keperawatan UPI Kampus Sumedang
sumedangekspres, CIMALAKA- Dosen Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan UPI Kampus Sumedang bersama Pemerintahan Desa Cibeureum Kulon dan Himaners serta beberapa mahasiswa Prodi S1 Keperawatan, melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (19/8).
Kegiatan pengabdian tersebut dimotori oleh Dosen- dosen dari Prodi S1 Keperawatan UPI Kampus Sumedang diantaranya, Ns H Heri Ridwan S Kep MAN (sebagai ketua tim), yang dibantu oleh Ns Ayu P K Astuti M Kep, Ns Ria Inriyana M Kep dan Amanda Puspanditaning Sejati, S Pd, M Hum, kegiatan tersebut telah berlangsung sejak bulan Juli 2024.
Kegiatan PkM tersebut ditengarai, bahwa penyakit hipertensi dikenal sebagai silent killer, karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas dan dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik melebihi 90 mmHg.
Baca Juga:Dony-Fajar Resmi Mendaftar ke KPU: Targetkan Perolehan Suara Sebesar-besarnyaBelasan Hektar Lahan di Desa Babakanasem Kebakaran
Dari tahun 2019 hingga 2021, hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak dilaporkan di Kabupaten Sumedang. Di Kecamatan Cimalaka, jumlah layanan untuk penderita hipertensi terus meningkat setiap tahun, dengan pertumbuhan antara 10% hingga 50% dari 2019 hingga 2022. Data menunjukkan bahwa terdapat 270.225 penderita hipertensi yang tersebar di 35 kecamatan di Kabupaten Sumedang.
Di Puskesmas Cimalaka, jumlah penderita hipertensi yang terdiagnosis mencapai 1.510 orang. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan pendekatan berbasis keahlian ini, berfokus pada pemberdayaan masyarakat, terutama para kader desa, untuk melakukan skrining, pencegahan, dan promosi kesehatan bagi warga yang menunjukkan tanda dan gejala hipertensi.
“Secara khusus kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengoptimalkan peran kader desa dalam mendeteksi dini gejala hipertensi sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan di tempat pelayanan kesehatan, serta pemberian informasi untuk mencegah dan mempromosikan dampak lebih buruk dari penyakit hipertensi. Oleh karena itu, pengabdi menganggap perlu adanya pemberdayaan masyarakat untuk terlibat dalam penangan penyakit ini,” kata Ketua Tim Pengabdi.
Pada saat kegiatan ini berlangsung, beberapa pemangku kepentingan turut terlibat, mulai dari Kepala Desa Cibereum Kulon, Gun Gun Turganda S H, Sekretaris Desa Handri Novianto S Pd M Pd, dan Anggota BPD, Suci Haryati A Md.