Digitalisasi Bank Sampah "Sugema" Sebagai Pusat Edukasi Pengelolaan Sampah di Kelurahan Kotabaru Tasikmalaya

PKM-Desa Binaan UPI Tasikmalaya: Digitalisasi Bank Sampah “Sugema” 
PKM-Desa Binaan UPI Tasikmalaya: Digitalisasi Bank Sampah “Sugema” 
0 Komentar

PKM Desa Binaan

sumedangekspres, TASIKMALAYA – Sampah merupakan suatu hal yang ditimbulkan dari hasil sisa aktivitas manusia ataupun proses alam yang sudah tidak terpakai dan digunakan lagi serta belum memiliki nilai ekonomis di dalamnya. Berbicara mengelola sampah tentunya dibutuhkan kerja keras dan upaya dari berbagai pihak, baik swasta, masyarakat ataupun pemerintahnya itu sendiri.

Dilansir dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK menjelaskan bahwa tahun 2023, total timbulan sampah di Indonesia mencapai) 35,5 juta ton/tahun (https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/timbulan). Data itu tentunya akan bertambah setiap hari atau bahkan per detiknya jika tidak dikelola dengan bijak.

Salah satu daerah yang bermasalah dengan sampah yakni provinsi Jawa Barat dengan populasi masyarakatnya yang cukup banyak dan tersebar di beberapa daerahnya termasuk di Kota Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya memiliki jumlah penduduk sekitar lebih dari 700 ribu jiwa yang tersebar kedalam 10 kecamatan.

Baca Juga:ASN di Sumedang Siap-siap Jalani Tes UrineJalan Desa Sukajaya Rusak, Hambat Aktivitas Warga

Pada tahun 2023 menurut SIPSN, Kota Tasikmalaya turut andil dalam daerah penyumbang sampah sebanyak 117,9 ribu ton dalam setahun. Betapa gentingnya permasalahan sampah saat ini, sehingga perlu solusi jitu untuk menangani masalah sampah ini.

Salah satu solusi yang dilaksanakan oleh warga Kota Tasikmalaya khususnya di lingkungan Perum Kotabaru Kencana RW 018 Kelurahan Kotabaru Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya yaitu dengan mendirikan Bank Sampah “SUGEMA” dengan akronim “SUpaya GEde MAngfaatna” atau agar memberikan manfaat yang besar.

Tujuan pendirian Bank Sampah “Sugema” ini yaitu pusat pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang ada di lingkungan masyarakat, pusat edukasi kepada masyarakat dalam penanganan sampah, serta pusat produksi dan distribusi hasil produk olahan sampah.

Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan pengolahan sampah yaitu dengan bank sampah (Tiawan dkk, 2023; Hadia dkk, 2023). Namun, dalam pengembangannya Bank Sampah “SUGEMA” masih menemui permasalahan seperti; 1) belum memiliki aplikasi untuk pengelolaan dan pemanfaatan sampah; 2) belum memiliki media berbasis digital untuk edukasi penanganan sampah 3) belum memiliki aplikasi untuk produksi dan distribusi produk olahan sampah.

0 Komentar