Beberapa Penyebab Diare pada Ibu Hamil Trimester Ketiga

Beberapa Penyebab Diare pada Ibu Hamil Trimester Ketiga
Beberapa Penyebab Diare pada Ibu Hamil Trimester Ketiga , foto: www.klikdokter.com
0 Komentar

Kadang-kadang, diare pada trimester ketiga bisa menjadi tanda bahwa persalinan sudah dekat, tetapi ini tidak selalu terjadi. Tanda-tanda persalinan lainnya seperti kontraksi, ketuban merembes, dan keluarnya lendir atau darah dari vagina biasanya menyertai diare jika itu adalah tanda persalinan.

Berbahayakah Diare pada Ibu Hamil Trimester 3?

Diare yang terjadi pada ibu hamil trimester 3 umumnya tidak berbahaya jika dikelola dengan benar. Namun, diare bisa menyebabkan dehidrasi, terutama jika disertai muntah-muntah. Dehidrasi adalah risiko yang perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Untuk mencegah dehidrasi:- Hidrasi yang Cukup: Minum air putih minimal 8–12 gelas per hari, serta mengonsumsi cairan rehidrasi oral seperti oralit atau air kelapa.- Makanan yang Tepat: Konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti pisang, nasi putih, dan kentang rebus. Hindari makanan tinggi serat, pedas, dan bersantan.- Probiotik: Makanan atau minuman yang mengandung probiotik seperti yoghurt atau tempe dapat membantu memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus.

Cara Mengatasi Diare pada Ibu Hamil Trimester 3

Baca Juga:Pijat Geriatrik Terapi Pijat yang dirancang Khusus untuk Orang Lansia, Berikut ManfatnyaObat untuk Kecetit yang Tersedia di Apotek Hadir dalam Berbagai Kemasan

Untuk mengatasi diare ringan, Bumil bisa mengikuti langkah-langkah berikut:1. Minum Air Putih yang Cukup: Pastikan tetap terhidrasi dengan baik.2. Konsumsi Makanan yang Dianjurkan: Pilih makanan yang mudah dicerna.3. Hindari Minuman dan Makanan yang Memperburuk: Jus, susu, dan minuman bersoda bisa memperburuk diare.4. Cuci Tangan Secara Rutin: Cuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan setelah BAB atau BAK.

Jika diare tidak kunjung sembuh setelah 3 hari atau disertai gejala lain seperti demam atau darah dalam tinja, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Chat online dengan dokter bisa menjadi alternatif awal sebelum memeriksakan diri secara langsung ke rumah sakit atau klinik.(*)

0 Komentar