sumedangekspres, UJUNGJAYA – Para peternak di Kabupaten Sumedang mulai merasakan kesulitan mendapatkan rumput sebagai pakan ternak. Bahkan, di Kecamatan Ujungjaya peternak harus rela masuk di pinggir sungai untuk mendapatkan rumput.
Kepala Desa Palasari, Yaya Satia mengatakan peternak domba di wilayahnya cukup banyak. Karena kesulitan rumput, peternak ada yang rela masuk ke pinggir sungai untuk mendapatkan pakan ternak.
“Itu dilakukan khusus oleh peternak domba jantan yang memelihara ternak secara intensif,” kata Yaya saat berbincang dengan Sumeks, Selasa (3/9).
Baca Juga:Pentas Seni SMK Informatika Sumedang Kembangkan Bakat SiswaYudia Ramli Turun Gunung, Pastikan Warga Cikurubuk Dapat Pelayanan Prima dari Pemerintah
Dikatakan, sementara untuk peternak domba betina lebih memilih melepaskan/menggembalakan ternaknya untuk mendapatkan pakan.
“Itu sudah biasa dilakukan warga jika musim kemarau,” jelasnya.
Sementara itu, seorang peternak domba di Sumedang Selatan Adang mengaku kalau rumput untuk pakan ternak dombanya saat ini mulai sulit.
“Pakan rumput untuk ternak saat ini mulai sulit. Areal lahan yang biasa digunakan untuk mencari rumput, saat ini sudah mulai banyak yang kering,” katanya.
Untuk mengantisipasinya, Adang telah memiliki kebun rumput yang secara rutin dipelihara.
“Kalau mengandalkan rumput dari areal lahan umum mungkin tidak akan mencukupi karena banyak yang kering, beruntung ada rumput peliharaan walaupun areal lahannya tidak luas,” tambahnya.
Guna memenuhi kebutuhan pakan ternak untuk musim kemarau ini, peternak di Sumedang bisanya mencampur pakan ternak dengan bahan lain, seperti ampas tahu dan dedak. Hal itu dilakukan oleh peternak asal Kecamatan Conggeang Mumuh.
“Saya mencampur ampas tahu dengan dedak sebagai tambahan pakan selain rumput untuk domba,” jelasnya.
Baca Juga:Sebelum Ngantor di Desa, Pj Bupati Ajak Warga Buahdua Shalat Subuh BerjamaahKhitanan Massal oleh Pemda, Sekda: Sejalan dengan Visi Agamis
Dikatakan, potensi ampas tahu sebagai pakan ternak cukup potensial, mengingat banyaknya pabrik tahu. Selain itu, gizi yang terkandung dalam ampas tahu dan dedak cukup bagus untuk pertumbuhan ternak domba.
“Namun, kami juga sangat membutuhkan teknologi dalam pengolahan pakan ternak, sehingga diharapkan pihak terkait dapat membantu,” pungkasnya. (bim)