Kegiatan Penelitian Kelembagaan UPI Kampus Sumedang Terkait Bullying

PAPARKAN: Direktur UPI Kampus Sumedang, Prof Dr. Yudha Munajat Saputra M.Ed., saat memberikan sambutan pada Ke
PAPARKAN: Direktur UPI Kampus Sumedang, Prof Dr. Yudha Munajat Saputra M.Ed., saat memberikan sambutan pada Kegiatan Penelitian Kelembagaan UPI Kampus Sumedang di Gedung Industri Pariwisata UPI Kampus Sumedang, Kamis (6/9).
0 Komentar

Prof Yudha juga mengatakan, aplikasi perundungan ini merupakan wujud tanggung jawab moral pihaknya kepada masyarakat, dimana memang perundungan atau pembulian tersebut sudah menjadi sesuatu yang marak terjadi, terutama di intansi-intansi pendidikan, yang harusnya lembaga pendidikan itu sebetulnya harus menjadi contoh.

“Jadi adanya aplikasi perundungan ini supaya kejadian pembulian tidak perlu ditongkrongin, cukup pasang aplikasi ini orang berdiskusi pembulian sudah bisa terekam, jadi pembuktian tindak pembulian tersebut bisa terekam,” tutupnya.

Ditempat sama Dr H Enjang Yusuf Ali SSi M Kom menambahkan, pada kegiatan peneltian tahun ini timnya mengangkat tema, bagaimana pendeteksian AI dalam mendeteksi perkataan bullying atau yang di kenal perundungan.

Baca Juga:Literasi Tingkatkan Daya Saing Masyarakat CimanggungPPS Desa Mekarjaya Targetkan 85 Persen Partisipasi Pemilih Pilkada 2024

“Kita akan buat aplikasi AI nya, aplikasi itu akan memberikan laporan apabila di lingkungan kampus ada orang atau mahasiswa yang mengucapkan kata-kata yang termasuk pada kata kelompok bullying atau perundungan, itu akan direkam dan juga akan diketahui wajahnya, harinya, jamnya dan ruangannya, ” katanya.

“Apa yang diucapkan masuk ke kelompok kata bullying tersebut itu akan direkam, kemudian nanti setelah ada bukti rekaman, itu kita bisa memfollowup apa yang harus dijadikan arahan, kepada mahasiswa yang ternyata di kelasnya itu sering kepada temannya mengucapkan kata-kata yang kita anggap itu bullying,” imbuhnya.

Dr H Enjang menjelaskan, aplikasi tersebut merupakan semacam usaha freventif agar tidak ada perundungan atau bullying di kampus.

“Sehingga kalau di kampus sudah ada aplikasi tersebut mereka para mahasiswa juga akan hati-hati dalam mengucap, karena kan dari ucapan itu yang di khawatirkan akan memicu menjadi sebuah kegiatan yang bersifat perundungan, misalkan dari kekerasan atau perkelahian, itu kan di diawali dengan kata-kata yang mungkin tidak terdengar oleh yang ditujukanya misalkan si A itu menyampaikan kata-kata kasar, sehingga si B tidak terima, pada akhirnya terjadi perkelahian yang diawali dari kata-kata tersebut,” ujarnya.

Makanya lanjut Dr H Enjang, betul apa yang disampaikan pak Direktur tentang teori Islam, bahwa selamatnya manusia itu yaitu bagaimana ia menjaga lisannya, dan ini dalam kategori teknologi, itu bisa diadopsi dengan adanya alat pendengar dan merekam suara serta wajah dari para mahasiswa kalau di lingkungan kampus mengucapkan kata perundungan atau kata bulying.

0 Komentar