sumedangekspres, BUAHDUA – Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli mengikuti Panen Raya Padi Organik di Desa Cikurubuk Kecamatan Buahdua, belum lama ini. Ia menyebutkan, lahan sawah di Desa Cikurubuk yang ditanami padi organik masa tanamnya bisa satu tahun tiga kali.
“Padi organik ini di Cikurubuk tidak kekurangan air. Dalam satu tahun bisa panen sampai tiga kali. Ini merupakan bagian ketahanan pangan yang luar biasa. Desa Cikurubuk bisa bermangfaat bagi desa sekitarnya,” katanya.
Menurutnya, kelebihan padi organik di Desa Cikurubuk terkait pupuknya para petani membuat sendiri.
Baca Juga:Beberapa Hari Hilang, Anen Ditemukan Sudah Terbujur KakuSepuluh Hektare Lahan di Babakanasem Conggeang Kebakaran
“Ini dapat menambah pendapatan masyarakat. Bisa menurunkan biaya sampai Rp 3 juta per hektare” tambahnya.
Di samping itu, para petani yang tergabung dalam kelompok tani setempat, menurut Yudia, dapat memanfaatkan dan memelihara bantuan dengan baik, seperti alat mesin pertanian (Alsintan).
“Alhamdulillah kelompok tani di sini kelompok tani yang amanah. Dikasih mesin perontok padi sampai empat tahun pun masih tetap berjalan,” ujarnya.
Menurutnya, Desa Cikurubuk Kecamatan Buahdua merupakan percontohan untuk para petani yang menciptakan sendiri pupuk organiknya, bukan hanya di Kabupaten Sumedang, tetapi juga di Jawa Barat.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kadis Pertanian Kabupaten Sumedang, para penyuluh pertanian dan pencipta pupuk organik di Desa Cikurubuk. Saya akan mengundang seluruh kelompok tani nanti ke Gedung Negara atas keberhasilan pupuk organiknya,” tuturnya.
Terakhir Yudia berpesan kepada para petani di Desa Cikurubuk agar tidak cepat berpuas diri setelah tiga kali setahun dapat memanen padi organiknya.
“Mudah-mudahan ke depannya bisa setahun empat kali panennya. Sekarang ada bibitnya di Dinas Pertanian yang bisa panen setahun empat kali. Mari kita coba itu,” jelasnya
Baca Juga:Pramuka Cetak Jiwa KepemimpinanDekatkan Layanan kepada Masyarakat, Pj Bupati Yudia Ngantor di Desa
Ia pun meminta agar tidak berhenti berinovasi dan berkreasi agar bisa meningkatkan pendapatan dan menjaga ketahanan pangan.
“Ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan. Kita optimistis di Sumedang program ketahanan pangannya akan baik,” pungkasnya. (red)