sumedangekspres, CIMANGGUNG – Menghadapi musim kemarau yang semakin dekat, di Kabupaten Sumedang telah menetapkan status siaga, sesuai arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang. Langkah tersebut diambil untuk mempersiapkan wilayah terhadap potensi bencana yang mungkin muncul akibat kekeringan dan kebakaran hutan.
Atang Sutarno, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai simulasi bersama instansi terkait, termasuk rumah sakit dan sekolah. Simulasi tersebut ditujukan untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Kami telah melaksanakan simulasi kesiapsiagaan bencana, bekerja sama dengan instansi-instansi terkait, termasuk rumah sakit dan sekolah,” ungkapnya, Senin (9/9).
Baca Juga:Digitalisasi Pasar Tanjungsari, Transaksi Konsumen Menurun120 Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Tidak hanya simulasi, BPBD juga memprioritaskan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan ketika bencana terjadi. Tujuannya adalah agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik serta mampu bertindak secara cepat dan tepat jika bencana datang.
“Kita fokus pada sosialisasi dan praktik lapangan, agar masyarakat lebih siap dan sigap menghadapi kemungkinan terburuk,” ujar Atang.
Meski belum ada pemberitahuan resmi secara tertulis terkait status siaga darurat kemarau, namun BPBD Sumedang sudah memastikan bahwa berbagai langkah kesiapsiagaan telah dilakukan.
“Pemberitahuan tertulis memang belum dikeluarkan, tapi kesiapsiagaan sudah kita terapkan di setiap instansi,” tambahnya.
Ancaman terbesar selama musim kemarau ini adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Atang menyebutkan, beberapa kejadian kebakaran hutan di Sumedang sudah berhasil ditangani. Ia juga menegaskan bahwa BPBD telah menggelar beberapa rapat internal untuk mempersiapkan skenario siaga darurat.
“Beberapa kebakaran hutan sudah terjadi, namun beruntung semuanya bisa kami kendalikan. Rapat siaga darurat juga terus kami lakukan,” jelas Atang.
Selain kebakaran hutan, BPBD juga mengidentifikasi daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan. Berdasarkan data, sekitar 60 hingga 70 persen wilayah Kabupaten Sumedang berpotensi mengalami kekeringan selama musim kemarau.
Baca Juga:DPRD Provinsi Jawa Barat Gelar Rapat Paripurna Pengumuman Pembentukan Fraksi-Fraksi Masa Jabatan 2024-2029KPU Sumedang Terima Berkas Perbaikan dari Paslon
“Setiap tahun saat kemarau tiba, sekitar 60 sampai 70 persen wilayah kami terdampak kekeringan,” terang Atang.
Wilayah Sumedang Selatan menjadi salah satu daerah yang selalu menjadi fokus perhatian selama musim kemarau. Atang menjelaskan bahwa sejumlah titik di kawasan tersebut sering kali mengalami kekeringan parah, dan langkah antisipasi terus diupayakan.