3. Program Diet Sensorik Terapis akan merencanakan aktivitas harian yang melibatkan kemampuan sensorik dan motorik anak. Aktivitas seperti berjalan menggunakan gerobak dorong, melompat di trampolin, bersepeda, dan berayun diharapkan dapat membantu anak merasa lebih tenang dan fokus, sehingga dapat beraktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
4. Modifikasi Lingkungan Metode ini melatih anak untuk mengurangi stimulus sensorik yang berlebihan sehingga tidak terlalu sensitif terhadap lingkungan sekitarnya. Penggunaan mesin white noise untuk meredam kebisingan sekitar adalah contoh modifikasi lingkungan yang dapat memberikan efek menenangkan pada anak dengan gangguan tumbuh kembang, seperti autisme.
5. Edukasi Edukasi bagi keluarga dan orang-orang di sekitar anak adalah aspek penting dalam terapi sensori integrasi. Dengan pemahaman yang memadai tentang pelaksanaan terapi, keluarga dapat membantu mengurangi dampak stimulus sensorik berlebih pada anak.
Baca Juga:Latihan Dengan Rowing Machine Menawarkan Berbagai Manfaat KesehatanBerbagai Manfaat dan Cara Penggunaan Lanolin untuk Kesehatan Kulit
Terapi sensori integrasi umumnya aman, namun anak mungkin memerlukan pendampingan intensif selama sesi terapi untuk mencapai hasil yang maksimal. Terapi ini tidak memberikan hasil instan dan perlu dilakukan secara bertahap. Seluruh proses terapi dapat berlangsung selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun, tergantung pada kondisi anak. Konsistensi dalam menjalani perawatan sangat penting untuk mendukung keberhasilan terapi.(*)