sumedangekspres, Program makan siang bergisi tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi para peserta didik.
Program ini juga dinilai memiliki multiflier effect (dampak ganda) terhadap program ketahanan pangan masyarakat.
Demikian dikatakan Yudia Ramli saat saat melaunching Uji Coba Makan Siang Bergizi Partisipatif bagi siswa-siswi sekolah dasar di SDN Pamoyanan Kecamatan Jatigede, Selasa (10/9/2024)
Baca Juga:2 Bulan 9 Kasus Tawuran di Indramayu, 18 Orang Diamankan, Sajam yang Disita Bikin NgeriTips Merawat Kaos Kaki Agar Tetap Awet dan Nyaman
“Selain memenuhi kebutuhan pangan dengan beras organik dan non organik, ke depannya kami berencana memperkaya menu makan siang bergizi dengan Beras Analog Mandala sehingga anak-anak akan mendapatkan asupan gizi yang lebih lengkap dan seimbang,” kata Yudia.
Dijelaskan Yudia, Beras Analog merupakan pangan alternatif ramah lingkungan yang terbuat dari bahan pangan non beras seperti olahan ubi atau singkong namun bentuknya dihidangkan seperti beras atau nasi.
“Ini adalah inovasi di bidang pangan untuk mengantisipasi kelangkaan beras sebagai makanan pokok. Beras Analog yang dinamakan Mandala ini hasil kerja sama dengan IPB,” ucapnya.
Selain Beras Mandala, lanjut Pj Bupati, akan turut disajikan Mangga Gedong Gincu sebagai menu yang turut melengkapi kebutuhan gizi, karena Selain kaya akan vitamin dan mineral, buah lokal tersebut rasanya manis dan segar sehingga disukai anak-anak.
“Kami berharap dapat mencipatakan makan siang yang bergizi tetapi juga lezat dan menarik bagi anak-anak,” kata Yudia.
Artikel ini telah tayang di Radar Cirebon dengan judul Program Makan Siang Bergizi di Sumedang, Pj Bupati: Berdampak Ganda Terhadap Ketahanan Pangan