Kekayaan: Antara Keberuntungan dan Kerja Keras

Kekayaan: Antara Keberuntungan dan Kerja Keras
Kekayaan: Antara Keberuntungan dan Kerja Keras (ist)
0 Komentar

Fenomena ini juga terlihat di Amerika Serikat, di mana pada tahun 2016, sekelompok miliuner menulis surat kepada Gubernur New York, Andrew Cuomo, meminta pemerintah untuk menaikkan pajak bagi orang kaya. Kelompok ini, yang termasuk di dalamnya Abigail Disney dan Steven Rockefeller, menyadari bahwa ketimpangan ekonomi telah mencapai tingkat yang tidak sehat. Bahkan mereka yang berasal dari keluarga kaya seperti Disney dan Rockefeller mengakui bahwa kekayaan yang mereka miliki bukanlah hasil kerja keras pribadi, melainkan warisan dan keberuntungan.

Mitos “Pencipta Kekayaan”Salah satu kesalahpahaman umum di masyarakat adalah gagasan tentang “pencipta kekayaan” atau wealth creator. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang dianggap mampu menciptakan kekayaan dari usaha mereka sendiri. Namun, kenyataannya, kekayaan sering kali didapatkan, bukan diciptakan. Kekayaan yang dikumpulkan secara tidak seimbang akan sulit tumbuh dan berkembang. Sebaliknya, kekayaan akan lebih produktif dan berkelanjutan jika dibagikan secara merata di masyarakat.

Negara-negara dengan ekonomi yang lebih merata biasanya memiliki tingkat pertumbuhan kekayaan yang lebih tinggi daripada negara-negara dengan ketimpangan yang ekstrem. Ini menunjukkan bahwa kekayaan tidak hanya bergantung pada upaya individu, tetapi juga pada bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan di masyarakat.

Baca Juga:Buku Tafsir Mimpi 4D Bergambar Gratis 2024, Angka Keberuntungan20000 Tafsir Mimpi 4D Abjad A-Z Lengkap 2024

Keberuntungan sebagai Faktor UtamaDalam sebuah pidato yang disampaikan kepada lulusan Princeton University, penulis terkenal Michael Lewis menekankan bahwa kesuksesan sering kali lebih berkaitan dengan keberuntungan daripada bakat atau kerja keras. Penulis buku The Big Short dan Moneyball tersebut menjelaskan bahwa mereka yang lahir dalam keluarga kaya memiliki peluang yang jauh lebih besar untuk sukses dibandingkan dengan mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu.

Menurut Lewis, orang sering kali tidak suka mengakui bahwa keberuntungan memainkan peran besar dalam kesuksesan mereka, terutama mereka yang sudah mencapai puncak karier atau kekayaan. Mereka lebih suka percaya bahwa kesuksesan mereka adalah hasil dari bakat dan kerja keras. Namun, kenyataannya, dunia ini sangat timpang, dan kesuksesan individu sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kendali mereka.

0 Komentar