sumedangekspres, CIMANGGUNG – Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cilaku yang terletak diwilayah Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung, semakin memprihatinkan. Ruang belajar yang terbatas dan tidak memadai membuat para siswa harus menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara bergiliran.
Kepala sekolah SDN Cilaku, Ade Gestiani, mengungkapkan bahwa keterbatasan ruang inilah yang menjadi alasan utama diterapkannya sistem giliran.
“Untuk mengatasi keterbatasan ruangan, kami bagi menjadi dua sesi, ada yang sekolah pagi dan ada yang siang,” ujar Ade Gestiani saat ditemui Sumeks di sekolahnya, baru-baru ini.
Baca Juga:Turunan Curam Banyak Makan Korban, Warga Desa Sindulang Desak Pemda Benahi Fasilitas KeselamatanDPRD Sumedang Terima Aspirasi Mantan Karyawan PT CKJT Terkait Pemutusan Kerja Sepihak
Menurutnya, sekolah tersebut memiliki tujuh ruang kelas, namun satu di antaranya tidak lagi digunakan karena mengalami kerusakan parah.
Ruang kelas yang tidak difungsikan itu, menurut Gestiani, kini berubah fungsi menjadi gudang.
“Awalnya itu memang ruang kelas, bahkan papan tulisnya masih ada. Tapi karena kerusakannya sudah sangat parah, kami tidak berani menggunakannya lagi untuk KBM. Khawatir bisa membahayakan keselamatan siswa,” terangnya.
Kerusakan pada ruang kelas tersebut bukanlah masalah baru. Gestiani menambahkan bahwa kondisi rusak tersebut telah terjadi selama lebih dari dua dekade.
“Sejak tahun 2000, ruang tersebut tidak lagi digunakan sebagai kelas,” jelasnya.
Permintaan untuk perbaikan telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, namun hingga kini belum ada tanggapan yang pasti terkait kapan renovasi akan dilakukan.
Tidak hanya soal ruangan yang rusak, akses menuju sekolah juga menjadi keluhan tersendiri. Jalan menuju SDN Cilaku masih belum diaspal, sehingga ketika hujan turun, jalan menjadi becek dan sulit dilalui.
“Siswa kami sering kesulitan berjalan menuju sekolah ketika hujan. Apalagi fasilitas toilet di sekolah juga sudah rusak dan tidak nyaman digunakan,” keluh Gestiani.
Baca Juga:Dinas Peternakan dan Perikanan Sumedang Upayakan Kenaikan Populasi Sapi PotongAngka Penyalahgunaan Narkoba di Sumedang Terus Bertambah
Padahal, lokasi SDN Cilaku terbilang strategis karena dekat dengan perumahan, namun sayangnya fasilitas dan infrastruktur yang ada tidak mendukung kenyamanan siswa dalam belajar. Kondisi tersebut semakin memperburuk kenyamanan belajar siswa, yang sudah harus bergiliran karena terbatasnya ruang kelas.
Dalam situasi ini, para siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelas A dan kelas B. Setiap kelas diisi oleh sekitar 50 siswa, sehingga setiap kali sesi KBM berlangsung, tidak semua siswa dapat belajar secara bersamaan.