sumedangekspres, KOTA – DPRD Sumedang desak pemerintah daerah untuk segera melengkapi sarana dan perlengkapan kebutuhan para petugas pemadam kebakaran (Damkar). Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Sumedang, Sidik Jafar saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) Damkar Sumedang Kota, baru-baru ini.
Menurutnya, sarana dan peralatan yang berhubungan dengan tugas pemadaman api, harus siaga selama 24 jam dalam kondisi prima atau siap pakai.
“Harus sedia payung sebelum hulan, jangan sampai sudah ada kejadian, baru riweuh (Sibuk-red). Alangkah baiknya, sebelum ada kejadian (Kebakaran), peralatan sudah siap siaga,” kata Sidik.
Baca Juga:Pemerintah Belum Maksimal Dukung Pesantren PPS Rancamulya Targetkan 80 Persen Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
Terlebih, sambung Sidik, wilayah Sumedang bagian barat terdapat sejumlah kawasan industri yang memang kerap mengalami kebakaran hebat.
“Di sana banyak industri, banyak pabrik, kalau ada apa-apa, kan Sumedang yang harus bertanggung jawab. Bahkan Sumedang bagian timur pun tak lama lagi akan berdiri kawasan industri,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya musibah kebakaran, Sidik Jafar sebut Pemda Sumedang setidaknya harus memiliki 10 unit armada pemadam kebakaran.
“Kita kan ada 26 kecamatan, minimal ada 10 kendaraan yang betul-betul siaga dan siap dioperasikan,” ungkapnya.
Sedangkan faktanya sekarang, Pemda Sumedang hanya memiliki tujuh unit armada pemadam kebakaran yang tersebar di empat wilayah UPT Kebakaran. Yakni, UPT Conggeang, Darmaraja, Tanjungsari serta UPT Sumedang Kota.
Ironisnya, empat dari tujuh damkar itu dalam kondisi tidak layak, kecuali hanya tiga unit damkar yang sekarang berada di kantor UPT Sumedang Kota.
“Itu juga hanya dua unit yang benar-benar siap dioperasikan, karena satu unit lainnya terkendala dengan kondisi ban yang memang sudah sangat gundul dan sangat berisiko jika harus dipaksakan beroperasi,” bebernya.
Baca Juga:Kemarau, Debit Air PDAM Tirta Medal Masih AmanPolisi Patroli di Jalan Tanjungsari, Rawan Macet dan Kecelakaan
Bahkan, salah satu dari dua unit damkar itu pun hanya berfungsi untuk mensuplai kebutuhan air saja, tanpa bisa dipergunakan untuk memadamkan api.
“Ini harus kita perhatikan, saya juga mengajak Pak Bupati (Pj) untuk bersama-sama bagai mana melindungi masyarakat Sumedang ini dari hal-hal yang tak diinginkan,” ucapnya.
Selain unit Damkar, orang nomor satu di lingkungan DPRD Sumedang itu juga menyoroti soal alat pelindung diri (APD) yang jauh dari kata cukup. Pasalnya, dari 80 personel damkar Sumedang, hanya terdapat sekitar 20 pic APD yang yang tersedia, itu pun kondisinya memprihatinkan.