sumedangekspres – Selaku Presiden RI, Joko Widodo dengan sigap memperingatkan akan adanya ancaman pemutusan hubungan kerja atau (PHK) yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2025 mendatang.
Tak hanya itu, Presiden RI tersebut juga menyebutkan jika kurang lebih 85 pekerjaan akan menghilang seiring dengan gelombang PHK masif tersebut.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa beberapa faktor berkontribusi terhadap situasi ini, salah satunya adalah meningkatnya penggunaan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) di berbagai sektor pekerjaan.
Baca Juga:Tak Hanya Membantu Proses Evakuasi, Polda Jabar Lakukan Pemeriksaan Kesehatan kepada Korban GempaMengagumkan! Tim Gagak Hitam Berhasil Ringkus Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Di Pariaman!
Ia menyebutkan bahwa pada tahun 2025, diperkirakan akan ada 85 juta pekerjaan yang hilang akibat perubahan ini, yang merupakan angka yang signifikan.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa banyak perusahaan kini lebih memilih untuk mempekerjakan pekerja freelance, sebagai langkah untuk mengurangi risiko yang muncul akibat ketidakpastian global.
Ia menekankan bahwa jika tidak dikelola dengan baik, tren ini bisa menjadi masalah tersendiri bagi pasar tenaga kerja.
“Perusahaan cenderung memilih pekerja independen untuk menghindari ketidakpastian global. Jika tidak ditangani dengan baik, ini bisa menjadi sebuah tren,” tambahnya.
Lebih lanjut, ketidakpastian ekonomi global juga memberikan tantangan yang signifikan bagi perekonomian di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jokowi mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi kondisi ini.
“Kita tidak boleh terjebak dalam situasi global; kita perlu memantau data dengan cermat,” tegasnya.
Presiden Jokowi juga memberikan beberapa saran kepada anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk merancang strategi ekonomi masa depan.
Baca Juga:Rekomendasi Bedak Wardah Terbaik untuk Wanita Usia 50 Tahun Keatas!Lebih Bijaklah Dalam Memilih! Berikut Bahan-Bahan Berbahaya Dalam Lipstik yang Perlu Diwaspadai dan Dihindari
Menurutnya, Indonesia memiliki kesempatan untuk memanfaatkan bonus demografi yang ada, dan ini harus digunakan dengan sebaik-baiknya agar negara dapat berkembang menjadi lebih maju.
Dengan demikian, Jokowi menekankan perlunya perencanaan yang matang dan perhatian terhadap perubahan tren di pasar kerja agar Indonesia dapat menghadapi tantangan yang akan datang dan memanfaatkan peluang yang ada.
Kewaspadaan serta strategi yang tepat dalam pengelolaan sumber daya manusia menjadi kunci untuk menghadapi perubahan yang pesat ini dan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Artikel ini telah terbit di Disway dengan judul Waspada Badai PHK Tahun 2025, 85 Juta Lapangan Kerja Bakal Hilang