Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu Dilakukan untuk Tegakkan Moralitas Serta Etika berbangsa

Penggalian nilai-nilai universal agama, tegakkan etika berbangsa dan bernegara
Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu Dilakukan untuk Tegakkan Moralitas Serta Etika di Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
0 Komentar

Politik dan Demokrasi

• Mendorong diperkuatnya dialog antar agama dan lintas budaya. Dialog yang terbuka antara pemimpinagama dan pemimpin politik dapat memperkuat posisiagama sebagai penjaga moralitas dalam politik tanpaharus menjadi alat politik.• Menggabungkan nilai agama dengan nilai-nilaidemokrasi. Agama dapat berfungsi sebagai salah satusumber moralitas di antara berbagai sumber etika lainnyadalam masyarakat. Dengan menggabungkan nilai-nilaiuniversal agama yang mendorong kebaikan bersamadengan prinsip-prinsip demokrasi seperti transparansi, keadilan, dan hak asasi manusia, masyarakat dapatmembentuk sistem yang lebih tangguh dalammenghadapi ancaman Machiavelisme.• Mewujudkan sistem demokrasi transparansi danakuntabilitas bagi para pemimpin.• Pemilihan yang adil dan bebas yaitu sistem pemilihanyang demokratis harus dirancang melalui proses yang adil dan terbuka.• Kebijakan-kebijakan publik yang dibuat oleh Pemerintahdan DPR harus memperhatikan kebutuhan masyarakat didaerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). • Membangun institusi demokrasi yang kuat yaitu demokrasiharus didukung oleh institusi yang berfungsi dengan baik, seperti badan legislatif dan pengadilan independen, yang dapat mengontrol dan menyeimbangkan kekuasaan, mencegah perilaku otoriter atau manipulatif.• Penyelenggara negara harus selesai dengan dirinyasendiri, dengan orang lain, dan dengan Tuhan.

BPIP:

• Penguatan dasar hukum kelembagaan BPIP menjadi naik ke level Undang-Undang.• Membuat rekomendasi kebijakan yang komprehensifterkait bagaimana menangani kerapuhan etikapenyelenggara negara dan bagaimana mengelolakemajemukan nusantara.• Materi-materi pembelajaran dan Pendidikan Pancasila pada jenjang sekolah dasar sampai menengah melaluiBuku Teks Utama (BTU) serta Pendidikan dan Pelatihan(Diklat) untuk ASN, ormas dan orsospol harus mampumenciptakan “Radikalisasi” Pancasila yaitu mampumerubah dan menjadi tolak ukur perilaku manusiaIndonesia dan mentransformasikan pandangan ke-Indonesian, kebangsaan dan kenegaraan. • Perlu silabus dan bahan ajar Pancasila yang dielaborasidengan budaya dan kearifan lokal sehingga Pancasilatidak terasa abstrak namun benar-benar menyentuh tata kehidupan manusia sesuai dengan adat budayanya.• Sosialisasi Pancasila butuh pendekatan akar rumput yang melibatkan tokoh lokal, tokoh budaya, pemuka adat, tokoh agama, dan masyarakat dengan pendekataninformal dan nonformal. • Menginisasi forum diskusi dengan mendudukkan semuapihak, melibatkan pemerintah (eksekutif), legislatif, yudikatif, LSM, masyarakat sipil, tokoh-tokoh pendidikan, tokoh-tokoh agama, untuk membicarakan masalahkeagamaan dan perbedaan di masing-masing daerahuntuk didiskusikan dengan serius secara bersama-sama.(*)

0 Komentar