Program ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk terjun langsung ke dunia industri, sesuai dengan minat dan keterampilan yang telah mereka kembangkan selama di sekolah.
Menurut Arga Hilman, siswa yang berpotensi untuk dibutuhkan oleh industri akan langsung ditempatkan untuk magang di perusahaan yang relevan.
Mereka tetap akan mengikuti ujian kompetensi dan kelulusan, namun dengan pembelajaran yang lebih berfokus pada praktik di industri.
Baca Juga:Penetapan Lokasi dan Larangan Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) di Kabupaten SumedangJangan Asal Pakai, Ini 10 Skincare Terbaik untuk Remaja yang Wajib Kamu Ketahui
“Kami sering kali mengirimkan siswa untuk magang di industri sesuai dengan bidang yang mereka pelajari. Mereka tetap mengikuti ujian dan ujikom, tetapi proses belajar mereka lebih banyak dilakukan langsung di perusahaan. Ini tentu sangat membantu siswa dalam mengimplementasikan apa yang mereka pelajari di sekolah ke dalam dunia kerja nyata,” ungkap Arga.
Namun, program magang ini juga memperhatikan usia siswa. Bagi siswa yang belum mencapai usia 18 tahun, pihak sekolah tidak mengizinkan mereka untuk mengikuti magang demi mematuhi peraturan ketenagakerjaan.
SMK Bhakti Nusantara Sumedang menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Arga Hilman menekankan bahwa fleksibilitas yang ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka sangat membantu sekolah dalam menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa dan lingkungan sekolah.
“Kurikulum Merdeka sangat fleksibel dan menyesuaikan dengan kondisi sekolah. Setiap sekolah memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda, terutama jika dilihat dari letak geografisnya. Di SMK Bhakti Nusantara, penerapan Kurikulum Merdeka menyesuaikan dengan karakter siswa yang ada di Sumedang, yang mungkin berbeda dengan siswa di kota lain,” jelas Arga.
Ia juga menambahkan bahwa Kurikulum Merdeka membantu sekolah menangani siswa secara lebih personal dan efektif, serta memberikan kebebasan kepada guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswanya.
“Menurut saya, Kurikulum Merdeka sangat membantu karena memudahkan kita untuk lebih fleksibel dalam menangani siswa. Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda, dan dengan Kurikulum Merdeka, kami bisa menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan karakter siswa dan wilayah sekolah. Saya berharap penerapan kurikulum ini dapat terus berlanjut di SMK,” tutupnya.