Warga Pasirnanjung Dikejutkan Kasus Uang Palsu, Pelaku Ditangkap Malam-malam

KAGET: Ketua RW 03, Jajang, ketika ditemui Sumeks di rumah M Nurjaman terduga pelaku pembuatan upal, Rabu (25/
KAGET: Ketua RW 03, Jajang, ketika ditemui Sumeks di rumah M Nurjaman terduga pelaku pembuatan upal, Rabu (25/9).
0 Komentar

sumedangekspres, CIMANGGUNG – Warga RW 03 Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, dikejutkan oleh penangkapan salah satu warganya yang diduga terlibat dalam produksi uang palsu. Kasus tersebut mencuat setelah polisi menangkap M Nurjaman (40), yang diduga terlibat dalam jaringan pembuatan uang palsu bernilai miliaran rupiah.

Ketua RW ,03, Jajang, membenarkan adanya penangkapan tersebut.

“Benar, ada penjemputan oleh polisi. Yang bersangkutan tinggal di sini bersama istrinya,” ungkap Jajang saat diwawancarai Sumeks, Rabu (25/9).

Menurut Jajang, penangkapan dilakukan pada Sabtu (21/9) dini hari.

“Polisi datang subuh, saya tidak tahu jam pastinya. Istrinya tidak ditahan, tapi dipulangkan ke rumah orangtuanya,” tambahnya.

Baca Juga:SMK Muhammadiyah 1 Sumedang Implementasikan Kurmer Disdikbud Subang Kampanyekan Pengentasan Anak Tidak Sekolah

Nurjaman telah tinggal di RT 06 RW 03 Desa Pasirnanjung selama tiga bulan terakhir, menyewa sebuah rumah di Komplek Putrako. Jajang mengaku, identitas Nurjaman pernah diminta, namun ia kerap menghindar.

“Dia sering menunda memberikan identitasnya dengan berbagai alasan,” jelas Jajang.

Informasi yang dihimpun dari warga setempat mengungkapkan, penangkapan Nurjaman merupakan pengembangan dari kasus uang palsu yang ditemukan di Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Pada Kamis (19/9), Polres Majalengka menyita sejumlah barang bukti berupa uang palsu pecahan 50 dan 100 dollar AS, serta uang rupiah dengan total nilai mencapai lebih dari Rp2,5 miliar.

Polisi menduga rumah yang disewa Nurjaman menjadi salah satu lokasi produksi uang palsu.

“Sedikitnya empat orang ditangkap, termasuk Nurjaman,” ungkap seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Meskipun dikenal baik oleh tetangga, warga tak menyangka ada aktivitas ilegal di balik kehidupan sehari-hari Nurjaman.

“Dia sering bergaul dengan warga dan bahkan menjadi imam sholat berjamaah di musholla,” ujar Jajang.

Namun, warga juga menyadari banyaknya tamu yang sering datang ke rumah Nurjaman.

“Hampir setiap hari ada tamu, kebanyakan menggunakan mobil,” tambahnya.

Baca Juga:LS Vinus Sumedang Khawatir Polarisasi Pilkada di Masyarakat MeningkatKodim 0610/Sumedang Gelar Aksi Bersih Sungai Cimande 

Istri Nurjaman juga mengaku tidak mengetahui aktivitas suaminya di dalam salah satu kamar di rumah mereka.

“Ada dua kamar, satu untuk tidur bersama, sementara kamar lainnya selalu terkunci, dan dia tidak diizinkan masuk ke sana,” ungkap Jajang mengutip keterangan istri Nurjaman. (kos)

0 Komentar