sumedangekspres – Kegiatan lokakarya mini tribulanan semester 3 di Puskesmas sukalagih kecamatan sumedang, tepatnya di aula desa sukagalih,telah dilaksanakan pada hari kamis tanggal 26/09/2024, dengan mengangkat materi tentang hasil bulan penimbagnan balita per bulan agustus 2024, bayi balita per bulan agustus sekitar 125 balita mengalami stanting dari semua desa dan kelurahan sukagalih.
“Balita yang mengalami stanting di beri penanganan yang sudah dilaksanakan berupa pemberian pmt dari puskesmas dan dinas Kesehatan melalui pkk, kecamatan, desa dan kelurahan, Adapun evaluasi dari penanganan stanting pemberian pmt Bersatu dengan kegiatan merujuk pasein-pasein ke puskesmas sukalagih,” kata Ida Warlinda.
Dengan adanya rujukan ini mengharapkan bisa mendeteksi secara dini penyebab bayi dan balita stanting, 99 bayi balita sudah di rujuk ke puskesmas dan ada beberapa bayi balita yang di ruju ke RSUD langsung di periksa oleh dokter spesialis anak dan sudah ada yang mendapatkan pengobatan, ada juga yang diberikan penyuluhan saja, sosialisasi tentang pemberian makanan tambahan atau makanan dengan gizi yang seimbang.
Baca Juga:Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu Dilakukan untuk Tegakkan Moralitas Serta Etika berbangsaBerbagai Rekomendasi Film Kisah Cinta yang Menyentuh Hati
Adapun pembahasan lain yaitu tentang dbd yang terjadi di puskesmas sukagalih per bulan agustus, masih ada beberapa kejadian kasus dbd padahal perbulan agustus masih mengalami musim panas, menuju musim hujan kemungkinan kasus dbd akan menaik, puskesmas sukagalih mengintruksikan kepada semuda desa dan kelurahan sukagalih selalu waspada dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, selain itu desa dan kelurahan sukagalih sudah melaksanan kegiatan jumat bersih guna untuk pemberantasan sarang nyamuk menghindari dari kasus dbd tersebut.
Selain itu puskesmas sukagalih juga mengangkat tentang puskesmas remaja karena masih banyak remaja-remaja putri yang mengidap anemia, terdeteksi kisaran 144 orang di sekolah daerah desa sukagalih, dari 144 remaja putri terdapat 80 orang yang mengidap anemia ringan sedang dan berat. Sudah mencoba di cek ulang dan hasil nya tetap sama pada akhirnya remaja putri yang mengalami anemia di rujuk langsung ke Rumah sakit dan diberikan penanganan konseling bagi putri pengidap anemia ringan dan sedang.
Adapun odgj yang ada di desa sukagalih dengan jumlah 88 orang, tentunya hal ini menjadi kekhawatiran. Dengan adanya data tersebut tingkat setres dan tingkat beban secara mental masyarakat perlu perhatikan dan pendampingan. “Puskesmas sukagalih berharap dengan adanya data-data di lapangan desa kelurahan dan kecamatan ikut bersama-sama untuk turun secara langsung dan menginterfensi bersama-sama dengan pihak puskesmas terhadap kasus odgj dan kasus lainnya yang ada di wilayah puskesmas sukagalih,” ujar Idar Warlinda.(red)