*Penuhi Janji*
Lebih jauh Dr Aqua Dwipayana mengatakan tentang pentingnya seorang wartawan memenuhi janjinya dan berkomunikasi secara jujur. Hindari mengejar cerita spektakuler dengan mengorbankan kebenaran atau etika. “Cobalah untuk membangun hubungan personal dengan narasumber. Bertemu mereka secara langsung, berbicaralah dengan mereka, dan simak cerita mereka. Jangan hanya menghubungi narasumber saat Anda membutuhkan informasi. Ciptakan hubungan yang berkelanjutan,” kata pria rendah hati yang hobi silaturahim ini.
Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Januari 1970 ini juga menegaskan pentingnya memanfaatkan media sosial termasuk e-mail untuk menjaga kontak dengan narasumber dan kolega wartawan. Tetap terhubung dengan berita dan tren terkini di media sosial.
“Bergabunglah dengan organisasi wartawan atau kelompok diskusi untuk membangun jaringan dan memperoleh dukungan kolega. Hadiri konferensi dan acara industri untuk memperluas jaringan,” pesan Dr Aqua Dwipayana.
Baca Juga:Bangunan SD Negeri Situbatu Terancam Ambruk Dua Wanita Asal Cisarua Ditangkap, Beri Racun Tikus dan Curi Barang Korban
Kemudian, tambah pria yang sangat menikmati saat jadi wartawan ini, teruslah belajar. Tingkatkan pengetahuan Anda tentang berita, teknologi, dan tren terkini dalam jurnalisme. Belajarlah dari pengalaman dan kesalahan Anda. Selain itu, lindungi sumber-sumber Anda, terutama jika mereka ingin tetap anonim.
Para wartawan, tambah Dr Aqua Dwipayana, ketika berkomunikasi dengan banyak orang termasuk para narasumber hendaknya melandasi semua dengan spirit silaturahim yang ikhlas dan jangan pernah transaksional.
Pria yang hobi membantu banyak orang ini pernah menekuni pekerjaan sebagai wartawan dan humas sebelum kemudian memilih berhenti dan hanya menjadikan Tuhan sebagai “atasan”.
Saat masih jadi wartawan, aktivitas silaturahim itu dirasakannya sangat menyenangkan sehingga melakukannya dengan penuh suka cita. Hasilnya dahsyat dan luar biasa. Sampai sekarang masih berkomunikasi baik dengan orang-orang yang dikenalnya sejak sekira 36 tahun lalu.
Mereka respek sekali padanya, bahkan sangat menghargai Dr Aqua Dwipayana yang kiprahnya luar biasa terutama memotivasi banyak orang. “Sikap positif tersebut muncul karena persahabatannya tulus dan ikhlas. Tidak transaksional. Hanya bersikap baik kalau membutuhkan saja,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.
Dalam pembekalannya, pria yang sejak puluhan tahun lalu konsisten melaksanakan silaturahim dengan ikhlas menceritakan pengalamannya yang sangat menarik berkomunikasi dengan banyak orang termasuk para narasumbernya saat masih jadi wartawan.