Sri Ayu Tetap Semangat Bersekolah, Meski Dalam Kondisi Fisik yang Lemah

Bhabinkamtibmas Desa Pasirnanjung, Bripka Mochamad Gian Pratama Poto bersama Sri Ayu 16 tahun saat berkunjung
KUNJUNGI: Bhabinkamtibmas Desa Pasirnanjung, Bripka Mochamad Gian Pratama Poto bersama Sri Ayu 16 tahun saat berkunjung ke rumahnya.
0 Komentar

sumedangekspres, CIMANGGUNG – Hujan gerimis yang membasahi Dusun Pojok, Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, seakan menjadi saksi bisu kisah perjuangan hidup seorang gadis muda bernama Sri Ayu. Dalam kesunyian yang sering kali disertai keheningan, hidup Sri Ayu berjalan penuh tantangan. Di usianya yang baru 16 tahun, ia telah bertahun-tahun melawan Anemia Plastik, sebuah kondisi langka yang menyerang fungsi darah dan memaksa tubuhnya melawan kelelahan tak berujung.

Sri Ayu hidup bersama satu-satunya keluarga yang ia miliki, nenek Aan yang sudah berusia 60 tahun. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana, jauh dari hingar-bingar kota. Setiap hari, tubuh nenek Aan yang sudah renta masih harus bekerja keras mengurus cucunya yang kerap mengalami lemah fisik. Dalam diam, Sri Ayu dan neneknya terus bertahan di tengah keterbatasan, bergantung pada kebesaran hati orang-orang di sekitar mereka.

Dalam momen yang penuh haru, Bhabinkamtibmas Desa Pasirnanjung, Bripka Mochamad Gian Pratama, bersama Babinsa dan perangkat desa setempat, datang dengan membawa bantuan sembako. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan dukungan material, tetapi juga kekuatan moral yang sangat dibutuhkan oleh keluarga kecil ini. Bripka Gian terlihat berbincang dengan Sri Ayu dan neneknya, menawarkan dukungan lebih dari sekadar kata-kata.

Baca Juga:Kejuaraan Paragliding, Dongkrak Potensi Wisata Sumedang

“Sri adalah pejuang sejati, semangatnya untuk terus bersekolah meski dalam kondisi fisik yang lemah patut diacungi jempol,” ucapnya dengan penuh empati. Senin 30 September 2024.

Dalam suasana yang menyentuh hati itu, Bripka Gian menyampaikan beberapa pesan penting terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), terutama mengingat situasi cuaca ekstrem belakangan ini.

“Kami mengimbau seluruh warga, termasuk Sri dan neneknya, agar tetap waspada terhadap ancaman bencana alam seperti banjir dan longsor yang kerap melanda daerah ini,” ujarnya. Pesan itu disampaikan dengan harapan agar semua warga, tak terkecuali keluarga kecil ini, selalu merasa aman meski berada dalam kondisi yang sulit.

Namun, perhatian utama tetap tertuju pada kondisi Sri Ayu. Setiap hari, gadis ini harus menelan rasa sakit yang sering kali membuat tubuhnya lemas. Anemia Plastik yang dideritanya merupakan penyakit serius yang menyebabkan sumsum tulang belakangnya tidak dapat memproduksi sel darah merah dengan baik. Akibatnya, Sri Ayu rentan terhadap kelelahan dan sering kali harus menjalani perawatan intensif. Namun, di balik kelemahan tubuhnya, tersimpan kekuatan mental yang luar biasa.

0 Komentar