Termasuk diantaranya para menteri Kabinet Indonesia Maju. Ara mengakui bahwa dirinya bersama pengusaha yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara sudah beberapa kali mengunjungi IKN.
Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) merupakan salah satu perusahaan yang terlibat dalam pembangunan Swissotel Nusantara. Mereka berinvestasi sebesar 11,12 persen di PT Kusuma Putra Alam untuk mengerjakan Swissotel Nusantara.
Direktur PANI Arthur Salim mengakui bahwa perusahaannya akan terus mendukung pembangunan IKN. ”Kami terus mendukung rencana Pemerintah Pusat untuk proyek IKN,” terang Arthur.
Baca Juga:Pembangunan IKN Jadi Peluang Kota Samarinda Menekan Angka PengangguranBey Machmudin Sambut Kedatangan Kontingen PON
Tidak hanya investor lokal dari luar Kalimantan Timur, IKN sudah menarik minat para pengusaha asli Kalimantan Timur. PT Wulandari Bangun Laksana menjadi perusahaan lokal asal Kalimantan Timur yang sudah terlibat dalam pembangunan IKN.
”Kami bangga sebagai investor lokal bisa berpartisipasi dalam pembangunan IKN,” ungkap Direktur Operasional PT Wulandari Bangun Laksana Tjia Daniel Wirawan.
Di Nusantara, PT Wulandari Bangun Laksana membangun superblock. Komplek serupa sudah pernah mereka bangun di Balikpapan. Superblock tersebut terdiri atas hunian, pusat perbelanjaan, dan fasilitas lainnya.
Di IKN, mereka merancang dan mendirikan superblock di atas lahan seluas 7,5 hektare. Superblock itu dinamai Nusantara Superblock. ”Kami berkomitmen tidak hanya menjadi penonton, tapi juga harus ikut berkontribusi,” tegasnya.
Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan bahwa minat investasi di IKN sangat besar.
”Yang antre ini banyak, hanya mengatur dimana lahan yang sudah clean and clear, kemudian kawasannya dimana agar ekosistem ini segera terbentuk sehingga kota ini menjadi hidup,” kata Presiden. Salah satu penekanan pemerintah dalam membangun IKN adalah prinsip keberlanjutan. Karena itu, pemerintah juga meminta para investor memerhatikan prinsip tersebut. Sebab, IKN akan menjadi forest city.