Menghitung Jodoh dengan Wedal Sunda: Tradisi Primbon Sunda yang Sarat Makna

Menghitung Jodoh dengan Wedal Sunda: Tradisi Primbon yang Sarat Makna
Menghitung Jodoh dengan Wedal Sunda: Tradisi Primbon yang Sarat Makna (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Menghitung Jodoh dengan Wedal Sunda: Tradisi Primbon Sunda yang Sarat Makna.

Dalam kebudayaan Sunda, tradisi menghitung jodoh berdasarkan hari lahir atau wedal sunda jodoh masih digunakan oleh banyak orang.

Tradisi ini bertujuan untuk mengetahui kecocokan antara dua orang yang hendak menikah. Wedal Sunda jodoh tak hanya dipandang sebagai tradisi, tetapi juga dipercaya bisa memberikan gambaran tentang bagaimana hubungan tersebut akan berjalan.

Baca Juga:Calon Bupati Sumedang, Eni Sumarni: Prioritaskan Pemberdayaan Ekonomi dan Solusi Masalah Sosial5 Fakta Menarik Dibalik Keterancaman Burung Jalak Nias

Meskipun tidak selalu dijadikan acuan mutlak, namun perhitungan ini kerap digunakan untuk mendapatkan gambaran awal.

Menghitung Kecocokan Jodoh dengan Wedal Sunda

Wedal Sunda jodoh didasarkan pada perhitungan numerik dari hari lahir seseorang. Setiap hari memiliki angka tertentu yang kemudian dijumlahkan bersama angka hari lahir pasangan, dan hasilnya dibagi 7 untuk menentukan kecocokan.

Berikut adalah daftar angka wedal berdasarkan hari lahir dalam perhitungan tradisional Sunda:

  • Senin = 4
  • Selasa = 3
  • Rabu = 7
  • Kamis = 8
  • Jumat = 6
  • Sabtu = 9
  • Minggu = 5

Untuk menghitung wedal sunda jodoh, kalian hanya perlu menjumlahkan angka wedal dari kalian dan pasangan.

Sebagai contoh, jika kalian lahir pada hari Kamis dan pasangan kalian pada hari Rabu, maka perhitungannya menjadi:

8 + 7 = 15, kemudian dibagi 7, sehingga hasilnya adalah 15 : 7 = 2 sisa 1. Angka sisa ini akan menunjukkan kode babasan yang menggambarkan hasil kecocokan jodoh menurut Primbon Sunda.

Penafsiran Kode Babasan dalam Wedal Sunda

Hasil dari perhitungan wedal sunda jodoh biasanya ditafsirkan melalui kode babasan. Kode ini menunjukkan kondisi hubungan yang digambarkan dengan kata-kata tertentu, baik itu baik atau kurang baik. Berikut beberapa kode babasan yang umum dijumpai dalam tradisi ini:

  • Pinang Nugel: Kode ini menandakan bahwa hubungan memiliki banyak rintangan dan hambatan.
  • Lumbung Gumilang: Meski terlihat menjanjikan, kode ini menunjukkan harapan yang tidak sepenuhnya terpenuhi.
  • Tunggak Kasemi: Melambangkan ketidakstabilan, hubungan yang digambarkan dengan kode ini rapuh.
  • Satria Lalaku: Ini adalah kode yang baik, mencerminkan kekuatan dan keteguhan dalam hubungan.
  • Sangga Waringin: Menunjukkan hubungan yang stabil dan kuat, seperti pohon beringin yang kokoh.
  • Paparingan Kebek: Melambangkan kelimpahan, hubungan ini penuh dengan keberkahan dan kebahagiaan.
  • Ratu Sabdaning Pandita: Kode terbaik dalam perhitungan wedal, menggambarkan hubungan yang harmonis dan penuh kebijaksanaan.
0 Komentar