4. Phra pidta dan Sangwan
Tak mau kalah, Thailand juga memiliki kepercayaan tentang jimat tolak bala. Phra Pidta (พระพิฆเนศ) dan Sangwan (สังข์) merupakan dua jimat yang paling terkenal dan dipercaya masyarakat untuk menolak bala serta membawa keberuntungan.
Phra pidta merupakan jimat yang menggambarkan Buddha dalam posisi duduk dengan kedua tangan menutupi mata, yang melambangkan perlindungan dan penghindaran dari bahaya. Jimat ini diyakini dapat mengusir keburukan dan menarik keberuntungan bagi pemiliknya.
Selain itu, Sangwan adalah jimat berbentuk kerang yang sering digunakan dalam upacara keagamaan. Kerang ini dipercaya membawa energi positif dan sering diletakkan di tempat-tempat suci atau dibawa saat bepergian untuk melindungi pemiliknya dari bencana.
Baca Juga:Tips Agar Rumah Tangga Tetap Harmonis Dari Rey Mbayang dan Dinda HauwTengku Dewi Siap Dampingi Suami Setelah Andrew Andika Dinyatakan Positif Narkoba
Kedua jimat ini sering kali dipesan atau dibeli di kuil-kuil, di mana para biksu memberikan doa dan berkah untuk meningkatkan kekuatan jimat tersebut.
Masyarakat Thailand percaya bahwa dengan memiliki dan merawat jimat ini, mereka akan terlindungi dari malapetaka, mendapatkan keberuntungan, dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Phra pidta dan Sangwan tidak hanya berfungsi sebagai alat perlindungan, tetapi juga sebagai simbol spiritual yang mendalam dalam budaya dan kepercayaan masyarakat Thailand.
5. Xiaohuang dan Tian Gong
Menjadi negara modern yang begitu maju, ternyata masyarakat Singapura juga memiliki kepercayaan terhadap jimat. Xiaohuang (小黄) atau “jimat kuning,” yang biasanya berupa kain atau tali berwarna kuning cerah. Jimat ini sering kali diikat pada kendaraan atau digantung di rumah sebagai simbol perlindungan. Dalam budaya Tionghoa, warna kuning melambangkan kekayaan dan keberuntungan, sehingga banyak orang percaya bahwa jimat ini dapat mengusir nasib buruk dan membawa keberuntungan.
Selain itu, Tian Gong (天公) atau “jimat dewa” juga populer. Jimat ini biasanya berbentuk gambar atau patung dewa tertentu yang dipercaya dapat memberikan perlindungan dan berkah. Banyak orang Singapura mengunjungi kuil untuk mendapatkan jimat ini, di mana mereka juga melakukan ritual doa untuk memohon keselamatan dan keberuntungan.
Kedua jimat ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat perayaan Tahun Baru Imlek, di mana banyak orang menghias rumah dan kendaraan mereka dengan jimat-jimat ini. Masyarakat Singapura, yang merupakan perpaduan berbagai budaya, mempercayai bahwa dengan menjaga jimat-jimat ini, mereka akan terlindungi dari bahaya dan mendapatkan berkah dalam hidup.