sumedangekspres – Di Balik Kasus Video Viral Siswa dan Murid di Gorontalo, Ini Kisah Memilukan Korban yang Merupakan Yatim Piatu.
Sebuah kisah menyentuh hati datang dari Gorontalo.
Seorang siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gorontalo bernama Pasya menjadi sorotan publik.
Video emosional yang menceritakan kisah hidupnya sebagai yatim piatu viral di berbagai platform media sosial.
Baca Juga:Ketua Komisi II DPR RI Akui Hubungan Mitra Kerja Paling Akrab dengan Kementerian ATR/BPNGirimukti Prioritaskan Infrastruktur dan Kesehatan
Video ini berhasil memikat hati warganet karena menghadirkan cerita penuh cinta, kehilangan, dan ketegaran.
Pasya merupakan sosok anak muda yang harus menghadapi kehidupan yang sulit tanpa kehadiran orang tua.
Pasya dan Kenangan Terakhir Bersama Orang Tuanya
Dalam video yang viral tersebut, Pasya terlihat sangat emosional ketika mengenang kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia.
Dengan suara yang terdengar bergetar, ia menceritakan saat-saat terakhir yang ia habiskan bersama mereka.
“Sebelum mama dan papa meninggal, saya pernah bilang sayang,” ungkapnya dengan penuh haru.
Pasya menyiratkan penyesalan dan rindu yang mendalam terhadap orang tuanya dalam ungkapan tersebut.
Momen ini menjadi salah satu bagian yang paling menyentuh hati banyak warganet.
Baca Juga:Padasuka Targetkan 80 Persen Partisipasi PemilihDengarkan Keluhan Sopir Angkot, ASIH Berkomitmen Mencari Solusi
Dalam narasinya, Pasya tidak hanya berbagi kisah tentang kehilangan, tetapi juga bagaimana ia merasakan kasih sayang yang begitu dalam kepada kedua orang tuanya.
Kisah ini seakan menjadi refleksi bagi banyak orang tentang betapa berharganya waktu bersama keluarga.
Dukungan Warganet yang Deras
Setelah video ini menyebar, banyak warganet yang langsung memberikan respon penuh empati.
Respon tersebut terlihat melalui berbagai komentar di media sosial yang dipenuhi dukungan moral.
Banyak dari mereka yang menyatakan simpati dan kekaguman atas ketegaran yang ditunjukkan oleh Pasya.
Beberapa di antaranya bahkan mengajak pengguna lain untuk lebih menghargai orang tua dan orang-orang terdekat.
Salah satu pengguna media sosial menulis, “Kisah Pasya benar-benar mengingatkan kita betapa pentingnya waktu bersama keluarga.”
Gelombang Empati dari Warganet
Tak hanya memberikan dukungan, kisah Pasya juga memicu gelombang empati yang luas.
Banyak warganet yang mengajak untuk lebih peduli kepada mereka yang mengalami kesulitan serupa, terutama para yatim piatu.