sumedangekspres, CIMANGGUNG – Masalah keberlanjutan dalam sistem pertanian semakin menjadi sorotan, terutama terkait penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan yang dapat mengganggu keseimbangan hara tanah. Penurunan efisiensi pupuk serta dampak negatif terhadap kesehatan tanah dan lingkungan menjadi tantangan serius bagi para petani.
Oleh karena itu, efisiensi pemupukan kini tidak hanya penting untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani, tetapi juga untuk pelestarian lingkungan dan penghematan energi dalam proses produksi.
Para ahli menyarankan penggunaan bahan organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu inovasi yang tengah diperkenalkan adalah Sipukpa Plus Katalisator X, yang menjadi topik utama dalam pelatihan yang diselenggarakan di Kantor UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Wilayah Cimanggung, baru-baru ini.
Baca Juga:HPN Sumedang Belum Ambil Sikap di Pilbup, Dukung Erwan di PilgubRasja Warga Jatigede Terima Bantuan Rutilahu dari TNI
“Inovasi ini menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar petani,” jelas Kepala UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Wilayah Cimanggung, Ani.
Ia berharap agar petani di Cimanggung dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Dengan penggunaan Sipukpa Plus Katalisator X, ia yakin hasil yang diperoleh akan tetap optimal, bahkan lebih baik dalam jangka panjang.
Pelatihan tersebut melibatkan 20 petani perwakilan dari berbagai desa di Kecamatan Cimanggung. Para peserta diharapkan tidak hanya menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh, tetapi juga menyebarluaskan ilmu tersebut kepada rekan-rekan petani di desa masing-masing.
Diharapkan, inovasi ini dapat memberikan perubahan signifikan terhadap metode pertanian di wilayah tersebut. Kegiatan tersebut mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran petani terhadap pentingnya keberlanjutan dalam sistem pertanian.
Dengan kemauan yang kuat, petani dapat dengan mudah membuat dan mengaplikasikan pupuk ini di lahan pertanian mereka.
“Bahan-bahannya tersedia di sekitar kita, pembuatan dan pengaplikasiannya pun mudah. Kami sangat berharap para petani memiliki kemauan untuk berubah,” tambah Ani.
Selain itu, pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang manfaat pupuk organik dan hayati. Penggunaan bahan alami dapat meningkatkan kualitas tanah sehingga produktivitas pertanian dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Baca Juga:Baliho Dony-Fajar Dirusak, Timses: Kita Serahkan ke BawasluPengamat Pemilu: Penyandang Disabilitas Mental Punya Hak Pilih
“Pupuk organik dan hayati memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tanah. Tanah yang sehat berarti tanaman lebih kuat dan hasil yang lebih baik,” tuturnya.