sumedangekspres – Kimberly Ryder mengungkapkan bahwa suaminya, Edward Akbar, hanya memberikan nafkah sebesar Rp2 juta per bulan, sebuah jumlah yang membuat ibunya, Irvina Zainal, sangat marah.
Menurut Zainal, jumlah nafkah tersebut jelas tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Sejak awal pernikahan hingga saat ini, Edward memberikan nafkah yang jauh dari kata layak.
Irvina menegaskan bahwa Rp2 juta per bulan jelas tidak cukup untuk membiayai kehidupan Kimberly dan dua anak mereka. Ia menyebutkan bahwa Kimberly bahkan terpaksa turun tangan untuk menutupi kekurangan tersebut.
Baca Juga:Sumedang Utara Laksanakan Musrenbang Tingkat DesaSMK Informatika Implementasikan Kurmer
“Sejak pernikahan anak saya, dia sudah membantu keuangan,” ungkap Zainal saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan sehari-hari, seperti pembantu, listrik, air, transportasi, dan perawatan mobil, membuat jumlah itu terasa sangat tidak mencukupi.
Kemarahan Zainal semakin bertambah ketika ia mencermati sikap Edward yang dianggapnya tidak bersyukur.
“Seharusnya kamu bersyukur, anak saya mencintaimu,” tambahnya dengan nada kesal.
Ia merasa kecewa dengan karakter asli Edward, yang disebutnya sering emosional dan bahkan membanting barang. Mirisnya, barang-barang yang dibantingnya sering dilemparkan ke arah Kimberly.
Sebagai seorang ibu, Zainal merasa sakit hati melihat perlakuan Edward terhadap putrinya. Ia menyadari bahwa sifat keras Edward sudah terlihat sejak tahun 2019.
Beruntunglah, Kimberly tidak mengalami luka fisik meskipun Edward melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Awalnya, Zainal tidak mengetahui bahwa KDRT sudah berlangsung sejak 2019.
“Kalau saya tahu dari 2019, saya pasti sudah minta anak saya untuk bercerai,” tegasnya.
Baca Juga:Tak Kuat Lepas Kepergian Sang Istri Tercinta, Ikang Fawzi Lemas di Pamakaman Marissa HaqueVadel Ketar Ketir, Nikita Mirzani Siap Hadirkan 2 Saksi Tambahan Hari Ini!
Meski mendapatkan perlakuan yang keras, Zainal merasa sedih melihat Kimberly yang masih mau bertahan. Ia mengagumi kesabaran putrinya, yang terus berusaha membantu mengatasi masalah keuangan mereka.
“Tapi anak saya tetap menerima dengan sabar dan membantu mengatasi kesulitan hidup. Seharusnya kamu berterima kasih, bukan bersikap begini,” ujar Irvina, menunjukkan rasa prihatin yang mendalam.
Kekecewaan Zainal terhadap menantunya ini semakin terlihat jelas, menandakan harapannya agar Edward dapat berubah dan menghargai Kimberly dengan lebih baik.