SMKN 1 Sumedang Cetak Insan Kompetitif dan Mandiri agar Bisa Bersaing di Dunia Kerja

SMKN 1 Sumedang Siapkan Lulusan yang Kompetitif dan Mandiri
Wakasek Bid Kurikulum SMKN 1 Sumedang Suyanto Wiratmojo SPd S ST (AHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedangekspres – SMK Negeri 1 Sumedang kini telah memasuki tahun ketiga dalam penerapan Kurikulum Merdeka, yang sudah mencakup seluruh jenjang. Hal tersebut disampaikan Wakasek Bidang Kurikulum Suyanto Wiratmojo S Pd S ST kepada Sumeks, Kamis (3/10).

Menurutnya, Kurikulum Merdeka dapat memberikan kebebasan dalam pemilihan minat, bakat, dan potensi siswa. Di SMK, kebebasan tersebut sudah ada sejak lama, terutama melalui pilihan jurusan yang ditawarkan kepada siswa.

“SMK sebenarnya sudah merdeka sebelumnya. Saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), siswa sudah diberikan kebebasan untuk memilih jurusan yang diminati,” jelas Suyanto.

Baca Juga:Makna Romantis Lagu "We Fell in Love in October" Balik Tren My Girl yang Viral di TikTokLirik Lagu We Fell in Love in October Viral di TikTok: Tren My Girl dan Kisah Cinta Musim Gugur

Ia menambahkan, meskipun saat ini ada euforia mengenai Kurikulum Merdeka, hal tersebut sebenarnya merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013. Namun, Suyanto juga mempertanyakan seberapa jauh pemerintah melakukan evaluasi terkait implementasi Kurikulum Merdeka di SMK.

Ia menyatakan, saat ini banyak sekolah yang sudah meluluskan angkatan dengan kurikulum baru, namun evaluasi keefektifannya masih menjadi tanda tanya.

“Kita perlu mengetahui sejauh mana efektivitas implementasi kurikulum ini, terutama dalam konteks SMK yang orientasinya adalah Bekerja, Melanjutkan, dan Wirausaha (BMB),” ungkapnya.

Suyanto menekankan, untuk mempersiapkan siswa agar siap bekerja, mereka perlu dibekali dengan kompetensi yang relevan dengan pilihan jurusan. Misalnya, siswa yang mengambil konsentrasi Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer Jaringan, dan Teknik Elektronik harus mendapatkan pendidikan yang memadai agar dapat bersaing di dunia kerja.

Dengan jumlah lulusan mencapai lebih dari 600 siswa setiap angkatan, tidak mungkin semua siswa dapat terserap dalam dunia kerja formal. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memiliki kemampuan wirausaha.

“Kita dorong siswa untuk mandiri, seperti membuka bengkel bagi siswa yang mengambil jurusan pengelasan,” lanjutnya.

Hal tersebut diharapkan dapat mengubah stigma bahwa SMK adalah penyumbang pengangguran terbesar. Suyanto juga mencatat bahwa pemahaman tentang pekerjaan harus diredefinisi.

Baca Juga:Fenomena Tren 'My Girl' Viral di TikTok: Ekspresi Kasih Sayang yang Viral OktoberSMK PGRI 1 Tingkatkan Kompetensi Tenaga Pengajar

Dulu, bekerja identik dengan masuk ke dalam kantor atau lembaga formal, namun kini pekerjaan seperti menjadi Youtuber atau konten kreator juga dianggap sebagai pekerjaan yang valid. Untuk meningkatkan kompetensi guru, SMKN 1 Sumedang mengikuti program SMK Pusat Keunggulan (SMKPK).

0 Komentar