sumedangekspres – Ini yang Akan Terjadi Pada Bumi 8 Miliar Tahun Lagi.
Para astronom telah menemukan sebuah planet yang memberikan gambaran mengenai nasib Bumi di masa depan, tepatnya dalam delapan miliar tahun mendatang.
Planet yang dimaksud adalah KMT-2020-BLG-0414, yang terletak sejauh 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
Berdasarkan laporan dari Live Science, planet ini ditemukan sedang mengorbit sebuah katai putih, yaitu sisa-sisa bintang yang telah mati dan tidak memancarkan cahaya.
Penampilan KMT-2020-BLG-0414 menyerupai planet berbatu, mirip dengan Bumi.
Baca Juga:Sultan Najamudin Resmi Memimpin DPD RI 2024-2029, Berharap Kolaborasi dengan PemerintahKetua Komisi II DPR RI Akui Hubungan Mitra Kerja Paling Akrab dengan Kementerian ATR/BPN
Menurut para astronom, planet ini menunjukkan kondisi yang mungkin dihadapi Bumi jika berhasil menghindari bencana akibat transformasi Matahari yang diprediksi akan terjadi dalam lima hingga enam miliar tahun ke depan.
Transformasi Matahari
Matahari adalah bintang berukuran sedang yang merupakan pusat dari tata surya kita.
Seperti bintang lainnya, Matahari terdiri dari gas panas yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium.
Proses pembakaran hidrogen menjadi helium terjadi di inti Matahari, menghasilkan cahaya dan energi.
Ketika bahan bakar hidrogen di inti Matahari habis, bintang ini akan mulai membakar helium sebagai sumber energi.
Proses ini menyebabkan Matahari akan membesar, bahkan hingga ratusan atau ribuan kali lipat dari ukuran aslinya.
Fenomena ini diperkirakan akan terjadi pada Matahari dalam waktu lima hingga enam miliar tahun dari sekarang.
Baca Juga:Girimukti Prioritaskan Infrastruktur dan KesehatanPadasuka Targetkan 80 Persen Partisipasi Pemilih
Ketika Matahari bertransformasi menjadi bintang raksasa merah, ia akan menghancurkan planet-planet di sekitarnya, termasuk Merkurius, Venus, Mars, dan juga Bumi.
Namun, jika Bumi selamat dari proses ini, planet kita kemungkinan akan bertransformasi menjadi mirip dengan KMT-2020-BLG-0414, menjauh dari sisa-sisa pendinginan tungku kosmik yang sedang sekarat.
“Sistem ini adalah contoh planet yang mungkin mirip dengan Bumi, yang awalnya berada dalam orbit yang sama dan selamat dari fase raksasa merah bintang induknya,” ungkap Jessica Lu, profesor dan ketua astronomi di University of California Berkeley.
Ketidakpastian Masa Depan Bumi
Meskipun demikian, para peneliti belum dapat memastikan apakah Bumi akan selamat dari bencana tersebut.
Diperkirakan, Bumi hanya memiliki waktu sekitar satu miliar tahun lagi sebelum lautan di planet ini mulai menguap akibat peningkatan efek rumah kaca.