sumedangekspres, JATINANGOR – Kementerian Agama kabupaten Sumedang menyelenggarakan peragaan manasik haji bagi siswa PAUDQU dan TKQU bekerjasana dengan KBIHU Baitunnajah yang bertempat di desa jatiroke kecamatan jatinangor, baru-baru ini. Kegiatan tersebut diikuti 237 siswa yang terdiri dari 8 lembaga PAUDQU dan 5 lembaga TKQU dari kecamatan Pamulihan, Sumedang Utara, Rancakalong, Jatinangor dan Cimanggung.
Peragaan manasik haji siswa PAUDQU dan TKQU dilaksanakan setiap tahunnya, PAUDQU dan TKQU merupakan program Pendidikan usia dini yang terfokus pada Pendidikan Alquran yang di inisiasi oleh kementeraian agama Republik Indonesia sejak tiga tahun yang lalu, di kabupaten Sumedang sendiri baru berdiri 13 lembaga PAUDQU dan TKQU dan penyelenggaraan pendidikannya masih terbatas di 5 kecamatan.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren H Agus, M PdI menyampaikan, peragaan manasik haji ini sebagai pembelajaran bagi siswa PAUDQU/TKQU untuk mengenal dan memahami simbol-simbol keagamaan yang diyakini oleh anak-anak sejak dini, dan memiliki Keyakinan bahwa dalam islam ada salah satu kewajiban rukun islam yaitu naik haji ke baitullah
Baca Juga:Polisi Ingatkan PPS Desa Wargaluyu Harus Jaga Netralitas PilkadaHUT TNI, Momen Perkuat Kebersamaan Warga Cimanggung
Kepala Kantor kementerian agama sumedang H Hamzah Rukmana S Ag M A menyatakan dalam sambutannya, tujuan dari kegiatan peragaan manasik haji ini untuk penguatan rukun islam kelima, pengenalan sekaligus pendidikan untuk anak-anak agar menjadi generasi sehat akalnya, sehat fisiknya, sehat agamanya.
Dewan Pembina KBIHU Baitunnajah, M Supriadi, dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa terima kasih karena telah dipercaya dalam membantu terlaksananya peragaam manasik haji PAUDQU/TKQU dan mengajak kepada semua siswa agar mulai menabung untuk haji.
“Terima kasih kepada bapak kandepag kab.sumedang dan jajarannya atas kerjasamnaya, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran bagi anak-anak tentang kewajiban ibadah haji serta mau menyisihkan uangnya untuk Tabungan haji, karena pendaftaran jamaah haji di Provinsi Jawa Barat lebih rendah di banding Provinsi Jawa Timur padahal jumlah penduduk Jawa Barat lebih bnyak dibanding Provinsi Jawa Timur” pangkasnya. (red)