sumedangekspres – Penampakan Bangsa Elf di Antartika: Antara Mitos dan Realita.
Dalam dunia yang penuh misteri, penampakan makhluk-makhluk aneh sering kali menarik perhatian para peneliti dan penggemar fenomena paranormal. Baru-baru ini, seorang pemburu UFO bernama Scott C. Waring mengklaim menemukan sosok makhluk misterius di Pulau Lautaro, yang terletak di lepas pantai Antartika. Dalam penemuannya yang dibagikan melalui media sosial, Waring mengungkapkan penemuan makhluk kecil yang ia sebut sebagai “Elf,” dan hal ini memicu perdebatan di kalangan netizen.
Penemuan yang Mencengangkan
Scott C. Waring menyatakan bahwa ia menemukan makhluk mungil tersebut melalui Google Earth. Dalam video yang ia bagikan, tampak sosok kecil yang berjalan di lingkungan bersalju, terlihat di hadapan seorang pria yang mengenakan jaket oranye. Waring mengklaim bahwa makhluk itu memiliki tinggi sekitar tujuh inci, yang membuatnya tampak seperti makhluk dari dunia lain. “Saya menemukan ini di Google Earth dan ini agak aneh dan sedikit membingungkan,” ungkap Waring.
Koordinat lokasi penemuan tersebut adalah 64°49’18.09″S 63° 6’18.34″W, yang semakin menambah ketertarikan publik terhadap penemuan ini. Penemuan ini tak pelak menjadi bahan perbincangan di media sosial, di mana banyak netizen menunjukkan ketertarikan dan spekulasi terkait apa yang sebenarnya terjadi di lokasi tersebut.
Kontroversi di Dunia Maya
Baca Juga:Terjebak di Ketinggian 200 Kaki, Kengerian Wisatawan di Wahana Supergirl Sky Flight Saat BadaiKisah Aneh: Seorang Pria Berpacaran dengan Mumi Berumur 800 Tahun, Ternyata Muminya Juga Laki-laki
Seperti biasa, penemuan semacam ini tidak lepas dari kontroversi. Banyak pengguna media sosial yang percaya bahwa makhluk yang ditemukan Waring benar-benar adalah Elf. Mereka berargumen bahwa legenda tentang makhluk kecil ini telah ada selama ribuan tahun, di berbagai belahan dunia, termasuk Irlandia dan Newfoundland. Cerita tentang Elf sering kali menggambarkan mereka sebagai makhluk magis yang hidup dalam dunia paralel, bersembunyi dari pandangan manusia.
Namun, ada juga suara skeptis yang menyatakan bahwa apa yang terlihat dalam penemuan tersebut mungkin hanya ilusi atau efek visual yang disebabkan oleh kualitas gambar dari Google Earth. Skeptisisme ini muncul karena penampakan seperti ini sering kali dapat dijelaskan oleh fenomena alam atau kesalahan teknis dalam pengambilan gambar.