Dalam sebuah wawancara dengan majalah Kartini, ia pernah menyampaikan perasaannya.
“Saya tidak mau merepotkan bangsa saya, biarlah saya hidup dan mati dalam kesendirian, karena hanya Tuhan yang mampu memeluk dan menghargai gelandangan seperti saya!”
Kata-kata tersebut mencerminkan kepasrahan dan kesedihan yang mendalam.
Hingga tiga tahun setelah mendapatkan gelar veteran, Sin Nio menghembuskan nafas terakhir.
Namun miris, selama hidupnya, ia tidak pernah menerima tunjangan yang menjadi haknya sebagai veteran.
Baca Juga:Viral, Buah Zakar Digigit Ular Ketika BAB di Toilet8 Bulan Hilang, Ditemukan Meninggal Terjepit Batu Ketika Solo Hiking
Kisahnya adalah sebuah refleksi dari perjuangan banyak pejuang wanita di Indonesia.
Tepat pada Desember 2020, karakter Sin Nio diabadikan dalam sebuah game, Lokapala.
Karakter ini digambarkan sebagai seorang penembak jitu dengan berbagai keahlian dan jurus khas.
Penghormatan ini merupakan upaya untuk mengenang jasa-jasanya yang luar biasa.
Kisah Sin Nio menunjukkan bahwa perjuangan melawan penjajahan tidak hanya dilakukan oleh pria.
Perempuan juga memiliki peran penting dalam sejarah bangsa ini.
Kisahnya harus menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa keberanian tidak mengenal jenis kelamin.
Sin Nio adalah simbol dari semangat juang perempuan Indonesia.
Ia menunjukkan bahwa ketidakadilan dan kesulitan hidup tidak menghalangi seseorang untuk berjuang demi kebenaran.
Semoga kisahnya menginspirasi generasi penerus untuk selalu ingat akan jasa para pejuang.
Baca Juga:Remaja Meninggal Karena Dicup4ng Pacarnya, Niat Romantis Malah Berujung TragisMay4tnya Hancur Terbakar, Ini Kisah Kosmonot Pertama yang Jatuh dari Luar Angkasa, Vladimir Komarov
Kita harus menghargai setiap perjuangan, baik itu dari pria maupun wanita, dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankannya.
Kita perlu menjadikan Sin Nio sebagai teladan dalam menghadapi tantangan hidup.
Perjuangan Sin Nio tidak boleh dilupakan, dan ia harus dikenang sebagai pahlawan nasional.
Dengan mengenang Sin Nio, kita juga menghormati semua pejuang yang telah berkorban untuk tanah air ini.
Semangat juangnya akan terus hidup di hati setiap anak bangsa.
Kita wajib menjaga dan meneruskan semangat perjuangan mereka.
Hanya dengan menghargai sejarah, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik.
Demikian pembahasan mengenai Kisah Sin Nio, Perempuan yang Menyamar Jadi Pria Agar Bisa Menjadi Pejuang Melawan Penjajah.***