sumedangekspres – Bercanda Berlebihan, Siswa SMP di Gresik Dianiaya Teman Sampai Pingsan.
Kekerasan di lingkungan sekolah dan masyarakat semakin menjadi perhatian serius.
Di Gresik, Jawa Timur, seorang siswa SMP berinisial KR mengalami penganiayaan yang sangat menyedihkan.
Kasus ini terjadi ketika korban sedang mengikuti kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolahnya.
Sebelumnya, KR sempat bercanda dengan teman-temannya, menikmati momen kebersamaan.
Namun, suasana ceria tersebut berubah menjadi mimpi buruk dalam sekejap.
Tiba-tiba, tanpa peringatan, pelaku menendang KR hingga pingsan.
Baca Juga:Terjebak Direruntuhan Karena Longsor, Ini Kisah Tragis Omayra SánchezManekin Dari Tubuh Manusia? Ini Kisah Tentang La Pascualita yang Viral
Kejadian ini mengakibatkan KR mengalami luka di bagian bibir dan bagian dalam mulut.
Setelah insiden tersebut, korban harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Orang tua korban, Sudarno, merasa sangat khawatir dan bingung dengan apa yang terjadi pada anaknya.
Dia segera melaporkan kasus ini ke polisi pada hari Jumat, 11 Oktober 2024.
Menurut Sudarno, pelaporan dilakukan di Polsek Dukun, dan saat itu juga anaknya dibawa untuk visum.
Kepedulian Sudarno terhadap kesehatan anaknya sangat terlihat.
Anaknya awalnya dirawat di Puskesmas sebelum akhirnya dirujuk ke RS Intan Medika, Karangbinangung, Lamongan.
Peristiwa ini menunjukkan betapa berbahayanya tindakan penganiayaan di kalangan remaja.
Sudarno menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula dari interaksi yang tidak terduga di sekolah.
Awalnya, KR duduk berdampingan dengan teman-temannya.
Dia melihat salah satu temannya dilempar batu oleh siswa lain.
Baca Juga:Berdansa Dengan Mayat Selama 7 Tahun Karena Terobsesi Oleh Kecantikan Seorang WanitaAjaib! Membeku Selama 6 Jam, Perempuan Ini Berhasil Sembuh Tanpa Kerusakan Otak: Kisah Jean Hilliard
Sebagai respons, KR bercanda dengan mengusapkan kertas buku ke pipi temannya.
Namun, lelucon itu berujung pada tragedi.
Temannya yang merasa tersinggung berdiri dan menendang KR tanpa ampun.
Sudarno merasa bahwa pihak sekolah berusaha mendamaikan peristiwa ini, tetapi ia berharap lebih dari itu.
Dia merasa sangat frustrasi dan mengekspresikan kekesalannya.
“Waduh, mohon maaf kalau Anda di posisi saya, bagaimana?” ujarnya dengan nada penuh emosi.
Kapolsek Dukun, AKP Sugiarto, juga mengonfirmasi bahwa kasus ini sudah ditangani.
Dia menjelaskan bahwa kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Gresik untuk ditangani oleh Unit PPA.
Kekerasan seperti ini menunjukkan adanya masalah yang lebih dalam di kalangan remaja.